Sukses

AKR Corporindo Bakal Tambah 20 SPBU pada 2021

Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menuturkan, bisnis SPBU kembali menguat dari situasi pandemi COVID-19 pada 2020 menjadi mendekati normal.

Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) optimistis bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih positif di tengah pandemi COVID-19. Perseroan pun berencana menambah 20 SPBU pada 2021.

Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menuturkan, bisnis SPBU kembali menguat dari situasi pandemi COVID-19 pada 2020 menjadi mendekati normal.

Perseroan yakin ketika masyarakat sudah kembali bekerja seiring langkah pemerintah mengendalikan pandemi COVID-19 akan mendukung penjualan bahan bakar kembali normal. Perseroan pun berencana menambah SPBU pada 2021.

PT AKR Corporindo Tbk mengembangkan pasar BBM ritel sejak 2010. Layanan pasar BBM ritel itu melalui SPBU AKR untuk menyalurkan solar bersubsidi. SPBU AKR telah tersebar di 132 lokasi, dan 10 di antaranya untuk distribusi BBM satu harga.

Sementara itu, SPBU BP AKR telah membuka 16 outlet sejak akhir 2018.  Perseroan akan membuka total 350 outlet dalam 10 tahun. Melalui SPBU BP AKR ini, perseroan mendapatkan pendapatan dari penjualan bahan bakar dan non fuel.

"Tahun 2021 planning additional 20 stations. BP AKR saja 20,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat, ditulis Kamis (1/7/2021).

Bakal Masuk Bisnis EV

Selain mengembangkan bisnis SPBU, PT AKR Corporindo Tbk juga tertarik untuk masuk bisnis kendaraan listrik. Namun, Suresh belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai rencana tersebut.

"BP AKR masuk bisnis EV dalam waktu dekat. Mitra kami BP memiliki teknologi dan merupakan pemimpin dalam stasiun pengisian EV (electric vehicle) di Eropa, Amerika dan juga sekarang China, ujar dia.

Suresh yakin prospek bagus untuk kendaraan listrik. Ia mengatakan, dorongan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan penjualan mobil bertenaga baterai dan mempromosikan industri baterai dapat dongkrak industri kendaraan listrik. “Industri ini akan berkembang pesat,” kata dia.

Saat ditanya mengenai penerapan PPKM darurat, Suresh menuturkan, pihaknya tetap beroperasi seperti biasa untuk mengiriman bahan bakar minyak (BBM) dan logistik ke industri. Pihaknya memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam beroperasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham AKRA

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 1 Juli 2021, saham AKRA naik tipis 0,32 persen ke posisi Rp 3.160 per saham. Saham AKRA dibuka stagnan di kisaran Rp 3.150. Saham AKRA berada di posisi tertinggi Rp 3.160 dan terendah Rp 3.100 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 1.672 kali dengan volume perdagangan 69.936. Nilai transaksi harian saham Rp 21,9 miliar.