Liputan6.com, Jakarta - PT Shield On Service Tbk (SOSS), emiten bergerak di bidang alih daya akan meluncurkan aplikasi smart worker paling lambat kuartal III 2021. Lewat aplikasi ini akan membantu mempertemukan kebutuhan pemberi kerja dengan karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
"Aplikasi smart worker kita bisa luncurkan akhir kuartal II, atau awal kuartal III. Kami harapkan orang-orang memerlukan pekerjaan dengan perusahaan yang membutuhkan. Ataupun personel spesifikasi kita bisa layani,” ujar Direktur PT Shield On Service Tbk, Lukcimo Jahja, saat paparan publik virtual, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga
Ia menambahkan, aplikasi ini bersifat terbuka. Pihaknya juga akan bekerja sama dengan grup usaha lainnya untuk terlibat dalam aplikasi smart worker.
Advertisement
Di sisi lain terkait dampak pandemi COVID-19, Lukcimo menuturkan, pihaknya akan evaluasi target kinerja keuangan dan belanja modal. Ia menuturkan, pandemi COVID-19 berdampak terhadap bisnis perseroan. "Target pendapatan dan laba ada beberapa kali pergeseran. Belum dibahas kali ini,” ujar dia.
Selain itu, perseroan juga mempertimbangkan dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mulai 3-20 Juli 2021. "Sedang evaluasi kembali juga hal-hal yang harus kami lakukan 2021, target efisiensi lebih optimalkan tak terhindarkan evaluasi semua termasuk belanja modal 2021,” kata dia.
Hingga kuartal I 2021, perseroan mencatat pendapatan turun 13,7 persen menjadi Rp 318,02 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 368,69 miliar. Di sisi lain, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 123,35 persen dari Rp 1,10 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp 2,46 miliar pada kuartal I 2021.
Lukcimo menuturkan, hal tersebut tak lepas dari kondisi pandemi COVID-19. Hal itu seiring ada pembatasan kegiatan masyarakat berdampak terhadap lini bisnis parkir dan tempat aktivitas lainnya.
“Realisasi kuartal I 2021, pendapatan turun tapi secara laba bersih hampir sama dengan kuartal I (2020-red). Pendapatan turun, kami melihat awal 2020 dampak belum banyak pada saat itu. Mulai ada pembatasan-pembatasan memang akan pengaruhi sehingga terbawa 2021.” Kata dia.
Adapun komposisi pendapatan perseroan 2020 antara lain terbesar dari unit bisnis jasa SDM sebesar 55 persen, disusul oleh jasa keamanan sebesar 23 persen dan jasa kebersihan sebesar 21 persen. Sedangkan sisanya berasal dari jasa parkir serta pendapatan lain dari smart clean yang diluncurkan pada 2020.
"Sudah berkontribusi (jasa SDM-red) 55 persen dari pendapatan. Dengan ada (aplikasi) smart worker bisa meningkat lagi,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Absen Bagi Dividen
Selain itu, pada Kamis, 1 Juli 2021, perseroan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Dalam RUPST tersebut, seluruh pemegang saham semua mata acara dan seluruh laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 16,63 miliar. Dengan pertimbangan pengembangan ke depan, perseroan memutuskan absen bagi dividen untuk tahun buku 2020.
Pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Prasetyo Wibowo sebagai direktur. RUPST mengangkat Lukcimo Jahja sebagai sebagai Direktur.
Susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut :
Direktur Utama : Herman Julianto
Direktur : Lukcimo Jahja
Advertisement