Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia membuat sebagian sektor ekonomi tak mampu beroperasi secara optimal. Meski demikian, Head of Research MNC Sekuritas Thendra Chrisnanda mengatakan, dampak terhadap penurunan IHSG diyakini tidak seperti tahun lalu.
"Secara teknikal kami melihat pergerakan IHSG secara consolidation patternnya berada di range 5.820-6.134," katanya secara virtual, ditulis Jumat (2/7/2021).
Melihat hal ini, Thendra optimistis IHSG bisa berada di level 6.300 pada akhir 2021. Akan tetapi, potensi pelemahan bisa saja terjadi, tetapi hal tersebut diyakini hanya untuk jangka pendek.
Advertisement
"Dengan begitu masih ada harapan IHSG naik ke ke level 6.300 hingga ke 6.500," ujarnya.
Dalam pemaparannya, Ia menyebut bila IHSG bisa menembus level support krusial di angka 5.735, tak menutup kemungkinan bila pelemahan dapat terjadi lebih panjang.
"Kalau kita lihat apabila sudah berada di level 5.735, tak menutup kemungkinan bisa lanjut ke rentang 5.200 sampai 5.500. Saat itu aksi jual besar akan terjadi" tuturnya.
Tak lupa Ia mengingatkan kepada investor untuk melihat level support krusial ini. Apabila sudah mencapai level tersebut investor bisa melakukan stop loss.
"Potensi penguatan bisa terjadi hingga Agustus 2021. Setelah itu tak menutup kemungkinan adanya potensi penurunan tajam pada September 2021, seiring menguatnya potensi tapering off oleh The Fed yang akan dimulai kuartal I 2022," kata dia.
Selain itu, Thendra menyebut, adanya rebalancing indeks di BEI pada Oktober juga memicu fund manager untuk menyesuaikan portofolionya.
"Jadi prediksi IHSG pada akhir tahun itu berada di 6.320 untuk skenario utama, 5.651 untuk skenario bearish, dan 7.221 untuk skenario bullish," tegasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada Sesi Pertama 2 Juli 2021
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham, Jumat 2 Juli 2021. Penguatan IHSG di tengah nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah tertekan.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, IHSG naik 0,44 persen ke posisi 6.032,66. Indeks saham LQ45 menguat 0,65 persen ke posisi 852,62. Indeks saham acuan sebagian menguat.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.043 dan terendah 6.014. Sebanyak 248 saham menguat. 229 saham melemah dan 144 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 653.316 kali dengan volume perdagangan 10,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 54,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.520.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham IDXCylical naik 1,63 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXEnergy menguat 1,03 persen dan indeks sektor saham IDXKeuangan menanjak 0,79 persen.
Indeks sektor saham IDXTransportasi melemah 0,69 persen, IDXInfrastruktur tergelincir 0,32 persen dan IDXHealth susut 0,37 persen.
Advertisement