Liputan6.com, Jakarta - PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) optimistis dapat mencatatkan kinerja positif hingga akhir tahun ini. Meski begitu, Perseroan belum dapat memastikan detailnya, mengingat situasi ekonomi yang masih belum pasti, imbas pandemi COVID-19.
"Mudah mudahan kami dapat hasil yang sesuai dengan apa yang kita targetkan di akhir tahun ini," kata Direktur PT Bentoel Internasional Investama Tbk, Steve Pore dalam paparan publik, Jumat (2/7/2021).
Steve mengatakan, dalam situasi penuh tantangan seperti saat ini, PT Bentoel Internasional Investama Tbk berhasil mengambil langkah strategis, yakni menaikkan harga terlebih dahulu dibandingkan kompetitornya.
Advertisement
Seperti diketahui, pada 2020, Pemerintah menaikkan tarif cukai untuk hasil tembakau. Hal itu berimbas pada kenaikan harga jual eceran hingga penurunan kinerja industri. Belum selesai imbas dari kebijakan tersebut, industri rokok harus dihadapkan dengan pandemi COVID-19.
"Dalam situasi penuh tekanan. tapi dengan berbagai pertimbangan kami ambil langkah lebih dulu dibanding kompetitor. Di mana kita naikkan harga," kata Steve.
Langkah tersebut berbuah manis pada kuartal pertama 2021. Merujuk laporan keuangan perseroan, Perseroan berhasil mencatatkan penjualan senilai Rp 2,3 triliun. Angka ini turun 43,8 persen secara tahunan.
Namun demikian, pada kuartal pertama 2021, Perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp 2,02 triliun, dari Rp 3,57 triliun di kuartal I-2021.
Dari raihan itu, Perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 7,1 miliar. Jauh lebih kecil dari rugi berjalan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk di kuartal I-2020 sebesar Rp 43,3 miliar.
Secara kuartalan, PT Bentoel Internasional Investama Tbk juga berhasil menekan rugi tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada entitas induk dari Rp 2,66 triliun pada akhir 2020. Dengan begitu, Perseroan yakin akan dapat melanjutkan perbaikan di sisa tahun ini.
"Pertumbuhan bisnis kami sangat baik. Tapi untuk enam bulan ke depan belum bisa beri informasi apapun. Tapi kami tetap optimis,” kata Steve.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham RMBA
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, (2/7/2021), saham RMBA turun 2,9 persen ke posisi Rp 268. Saham RMBA dibuka stagnan Rp 276.
Saham RMBA berada di level tertinggi Rp 284 dan terendah Rp 266 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 34 kali dengan volume perdagangan 523. Nilai transaksi Rp 14,3 juta.
Advertisement