Sukses

Penjualan Inocycle Technology Tumbuh 13 Persen pada Kuartal I 2021

Emiten daur ulang sampah botol plastik, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menargetkan pertumbuhan penjualan 10-15 persen pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten daur ulang sampah botol plastik, PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (RePSF) mencatatkan pertumbuhan penjualan 13 persen pada kuartal I-2021.

Tercatat, pendapatan selama tiga bulan pertama yakni Rp151,19 miliar. Angka tersebut naik dari Rp133,64 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Tak hanya itu, INOV juga menyebut kenaikan laba kotor hingga 64 persen menjadi Rp31,18 miliar.

"Kami bersyukur masih dapat mempertahankan pertumbuhan penjualan di tengah kondisi ekonomi yang masih belum pulih pasca pandemi hingga kuartal pertama tahun ini. Seiring dengan program-program keberlanjutan yang dicanangkan oleh Pemerintah, ternyata turut meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan produk hasil daur ulang," kata Direktur INOV, Victor Choi, ditulis Jumat (2/7/2021).

Hingga Maret 2021, penjualan didominasi oleh produk Re-PSF sebesar Rp102,95 miliar. Selanjutnya, terdapat penjualan produk bukan tenunan (non woven) dengan angka Rp32,09 miliar atau meningkat 56 persen.

Beban usaha dan biaya keuangan INOV tercatat mengalami peningkatan yang menyebabkan Perseroan mencatatkan rugi. Meski demikian, peningkatan permintaan untuk produk-produk daur ulang tahun ini diprediksi mengalami peningkatan. Tak hanya itu, perseroan juga melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga dapat mencatatkan kinerja yang positif pada akhir tahun.

INOV menargetkan proyeksi pertumbuhan penjualan sekitar 10-15 persen. Tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola, perseroan berhasil memperoleh sertifikasi keberlanjutan Environmental, Social and Governace (ESG) tahun kedua dari Planet Mark UK yang berlaku hingga Maret 2022.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Turunkan Karbon

Berdasarkan laporan dari Planet Mark, selama 2020 INOV menurunkan jejak karbon sebesar 2,8 persen yaitu dari 20.275,7 tCO2e menjadi 16.699,6 tCO2e (tonnes of carbon dioxide equivalent).

Selain itu, perseroan juga berhasil meningkatkan kontribusi pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs). Saat ini INOV telah berkontribusi terhadap 9 SDGs, dengan target 18 SDGs.

"Ini merupakan pencapaian yang baik bagi INOV dalam satu tahun ini berhasil menurunkan jejak karbon melebihi target yang diberikan pada tahun lalu. Kami jugaa untuk produk homeware tercatat sebesar Rp15,80 miliar, atau mengalami peningkatan sebesar 21 persen dibandingkan kuartal yang sama di tahun 2020," tutur Victor.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 2 Juli 2021, saham INOV turun 1,1 persen ke posisi Rp 180 per saham. Saham INOV dibuka stagnan Rp 182. Saham INOV berada di posisi tertinggi Rp 187 dan terendah Rp 176. Total frekuensi perdagangan 370 kali dengan volume perdagangan 10.271. Nilai transaksi harian saham Rp 187,1 juta.