Liputan6.com, Jakarta - Susu beruang atau bear brand kini menjadi perbincangan dan perhatian di media sosial. Kata bear brand menjadi salah satu trending tropic di twitter hingga Sabtu malam (3/7/2021).
Hingga artikel ini ditulis, ada 16,6 ribu tweet mengenai bear brand. Selain itu, di media sosial juga viral video yang menunjukkan warga menyerbu produk susu beruang atau bear brand. Mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, sebuah video viral di media sosial menampilkan masyarakat tengah menyerbu produk susu beruang atau Bear Brand di salah satu ritel modern.
Baca Juga
Pada video berdurasi 30 detik tersebut, sejumlah warga tampak berebut untuk mengambil kantong-kantong Bear Brand. Bahkan, karena banyaknya masyarakat berusaha mengambil, membuat kemasan botol susu ini berjatuhan serta membuat troli belanja salah satu pembeli terbalik.
Advertisement
Bicara susu bear brand, susu ini diproduksi salah satu perusahaan multinasional asal Swiss yaitu Nestle. Perusahaan yang telah berdiri lebih dari 150 tahun ini berkembang dengan menghasilkan semua kategori produk makanan dan minuman. Nestle memiliki lebih dari 2.000 merek yang berasal dari ikon global menjadi favorit pilihan lokal.
Kali ini Liputan6.com merangkum, perjalanan perusahaan multinasional asal Swiss ini, Sabtu (3/7/2021). Mengutip laman Nestle Indonesia, pada 1866 merupakan titik awal didirikannya Nestle. Kakak dan adik dari Amerika Serikat, Charles dan George Page membantu mendirikan Anglo-Swiss Condensed Milk Company.
Pasangan kakak adik ini memanfaatkan pengetahuan yang telah didapatkan di negara asalnya untuk mendirikan pabrik susu kental manis pertama di Eropa di Cham. Hal ini menyusul pasokan susu segar yang berlimpah di Swiss. Mereka mulai memasok kota-kota industri di Eropa dengan produk merek milkmaid.
Pada 1867, pendiri Nestle seorang ahli farmasi dari Jerman Bernama Henri Nestle menciptakan produk farine lactee (yang artinya tepung dan susu) di Vevey, Swiss. Produk ini merupakan kombinasi susu sapi, tepung gandum dan gula. Nestle menciptakannya bagi bayi yang tidak dapat menerima air susu ibu. Hal ini untuk mengatasi tingginya angka kematian bayi pada saat itu. Sejak saat itu, Henri Nestle juga mulai menggunakan logo sarang burung yang menjadi ikon hingga kini.
Henri Nestle menjual perusahaan dan pabriknya di Vevey kepada tiga pengusaha lokal pada 1875. Mereka mempekerjakan ahli kimia dan para pekerja ahli untuk meningkatkan produksi dan penjualan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Merger antara Nestle dan Anglo Swiss
Pada 1878,persaingan ketat terjadi di antara Nestle dan Anglo Swiss, saat masing-masing perusahaan mulai menjual produk dengan jenis yang sama satu dengan lainnya yaitu susu kental manis dan bubur bayi. Kedua perusahaan juga mulai memperluas penjualan dan produksi ke luar negeri.
Sebelumnya tepatnya pada 17 Maret 1873, saham Anglo Swiss Condensed Milk Co, salah satu dari dua perusahaan pendiri Nestle mencatat saham yang saat itu bernama Bursa Efek Zurich.
Selanjutnya Anglo-Swiss mengembangkan usahanya ke Amerika, tetapi meninggalnya salah satu pendiri Anglo-Swiss George Page menghambat rencana itu pada 1882. Pada 1902, perusahaan tersebut menjual usahanya di Amerika Serikat. Kemudian membuka jalan untuk akhirnya merger dengan Nestle.
Setelah merger antara Anglo Swiss Condensed Milk Co dan SA Henri Nestle, saham Nestle dan Anglo-Swiss Condensed Milk Co terdaftar di bursa saham tepatnya Bursa Efek Zurich, yang saat ini Bernama SIX Swiss Exchange atau bursa saham Swiss pada 25 Oktober 1905. Saham Nestle SA tercatat dengan kode saham NESN.
Produk yang dijual Nestle berkembang. Nestle mulai menjual produk cokelat untuk pertama kali saat perusahaan mengambil alih penjualan ekspor Peter dan Kohler.
Henri Nestle memegang peran kunci dalam pengembangan cokelat susu sejak 1875. Ketika itu, Henri Nestle memasok tetangganya di Vevey, Swiss, Daniel Peter dengan susu kental manis. Produk itu digunakan oleh Peter untuk menciptakan produk cokelat komersial pertama pada 1880-an.
Pada 1905, Nestle dan Anglo Swiss memiliki lebih dari 20 pabrik. Perseroan sudah mulai memanfaatkan anak-anak perusahaan di luar negeri membangun sebuah jaringan penjualan yang tersebar dari Afrika hingga Asia, Amerika Latin dan Australia.
Menjelang Perang Dunia I, perusahaan sempat menikmati periode kemakmuran yang disebut dengan periode Belle Époque, yang berarti 'masa yang indah', dan berkembang menjadi perusahaan susu global.
Advertisement
Nestle di Indonesia
Produk Nestle pun hadir di Indonesia sejak 1873. Saat itu produk Nestle hadir dengan impor susu kental manis milkmaid yang kemudian diberi nama Tjap Nona. Pada 1973, pabrik Nestle pertama di Indonesia dibuka di Jawa Timur untuk memproduksi susu kental manis TJAP NONA secara lokal.
Pada 1976, produk susu Dancow mulai diproduksi secara lokal di Indonesia. Selanjutnya produk Nestle lainnya seperti kopi instan Nescafe mulai diproduksi secara lokal di Indonesia pada 1978.
Kini Nestle Indonesia memiliki 3.700 karyawan. Nestle Indonesia mencatat lebih dari 20 merek. Di Indonesia, ada tiga pabrik dan empat pusat distribusi di tiga provinsi. Adapun 12 kantor penjualan di 12 provinsi.