Sukses

Ada Pandemi COVID-19, Ekspor Panca Mitra Multiperdana Malah Moncer

PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatat pertumbuhan pelanggan terutama dari Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung tak mengganggu kinerja PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). Direktur Utama PMMP, Martinus Soesilo mengatakan, sepanjang 2020 justru permintaan ekspor meningkat.

"Tahun lalu secara operasional masih oke. Sales-nya masih growth sekitar 20 persen. Growth faktornya karena kami punya pabrik baru di akhir 2019 yang sudah fully utilize di awal 2020,” kata dia dalam diskusi virtual, Senin (5/7/2021).

Pada periode yang sama, Martinus mengatakan pertumbuhan pelanggan, utamanya dari pasar Amerika Serikat sebagai tujuan negara ekspor utama, juga tercatat naik.

Volume ekspor tumbuh 20,6 persen menjadi 18,91 ribu ton. Raihan ini secara nominal naik 19,5 persen menjadi USD 170,6 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun hingga akhir 2020.  "Its a good match,” kata Martinus.

Di sisi lain, pada akhir 2019 ada perang dagang karena perang dagang antara China-AS, yang membawa berkah bagi Perseroan. Saat itu pertumbuhan ekspor China ke AS untuk produk udang minus 45,7 persen. Sementara Indonesia justru mencatatkan kenaikan ekspor ke AS 20,7 persen.

Merujuk laporan keuangan Perseroan, total penjualan bersih tercatat naik menjadi USD 170,6 juta dari USD 142,7 juta pada 2019. Dari raihan itu, Perseroan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar USD 10,5 juta atau sekitar Rp 148, 4 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan laba tahun berjalan pada 2019 sebesar USD 5,74 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Bangun Pabrik ke-8

Sebelumnya, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) berencana merampungkan pabrik ke-8 pada 2021. Penambahan pabrik ini dilakukan Peseroan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan ekspor, terutama dari pasar Amerika Serikat (AS).

"Hampir tiap tahun bikin pabrik. karena memang demandya growing. Apalagi dari Amerika, tiap tahun permintaannya meningkat. Karena kapasitas kami enggak cukup, jadi kami harus bangun pabrik baru,” kata Direktur Utama PMMP, Martinus Soesilo dalam diskusi virtual, Senin, 5 Juli 2021.

Pabrik tersebut akan memasuki tahapan commisionning pada Agustus 2021. Perseroan mencatat permintaan pangsa pasar AS adalah paling tinggi sekitar 75 persen hngga 80 persen.

"Sales kami sekitar 75-80 persen ke AS dengan main marketnya retail market,” kata Martinus.

Sementara lainnya, yakni pasar di Jepang dengan permintaan 20-25 persen. Sementar asisanya kurang dari 1 persen berasa dari Denmark, Singapora, dan Hong Kong, serta sedikit pasar domestik.

Adapun pabrik ke-8 ini akan dibangun di Situbondo, Jawa Timur. Perseroan gencar menyelesaikan pembangunan pabrik hampir tiap tahun sejak 2015, konsisten hingga 2018. Kemudian di 2019 tidak ada pembangunan.

"Terakhir 2019 akhir. 2020 kami enggak bangun. If everything goes well, logistik enggak telat, semua itu Agustus kami commisionning. Sekarang logistiknya memang agak challenging. Seluruh dunia logistic systemnya sedang kacau,” kata Martinus.

Perseroan akan kembali membangun pabrik pada akhir 2022. "Pabrik ke-9 mungkin akhir 2022 kami baru memulai lagi,” ia menambahkan.