Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan total penggalangan dana di pasar modal akan menyentuh Rp 180 triliun hingga akhir tahun. Hal itu merujuk pada data pipeline penggalangan dana dalam catatan OJK senilai Rp 79,72 triliun.
"Penghimpunan dana di pasar modal tahun 2021 diperkirakan akan meningkat di kisaran Rp 150 triliun sampai dengan Rp 180 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam Mid Year Economic Outlook Day #1, Selasa (6/7/2021).
Baca Juga
Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal per 29 Juni mencapai Rp 67,8 triliun dari 68 penawaran umum. Rinciannya, berasal dari aksi penawaran umum saham perdana (IPO) sebanyak 20 perusahaan, Penawaran Umum Terbatas (PUT) 12 perusahaan, EBUS 1 perusahaan, dan PUB EBUS TAHAP I 7II sebanyak 35 perusahaan.
Advertisement
Secara garis besar, Wimboh menilai perekonomian tanah air menunjukkan tren perbaikan. Salah satunya ditandai dengan volatilitas pasar modal yang masih terjaga selama pandemi. OJK mencatat, per 2 Juli 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.023,01.
"Memang tidak sebesar di awal tahun kemarin yang sentuh 6.300an. Tapi ini angkanya masih menguat 0,63 persen secara mtd (month to date), atau naiak 0,73 persen ytd (year to date),” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kondisi Pasar Modal Masih Terjaga
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sejumlah indikator ekonomi menunjukkan perbaikan sepanjang 2021. Meski pada perkembangannya harus dihadapkan pada angka kasus COVID-19 yang saat ini kembali melonjak. Salah satu indikator tersebut yakni pasar modal.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memaparkan, per 2 Juli 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.023,01.
"Memang tidak sebesar di awal tahun kemarin. Tapi ini angkanya masih menguat 0,63 persen secara mtd (month to date), atau naik 0,73 persen ytd (year to date)," ujar dia dalam Mid Year Economic Outlook Day #1, Selasa (6/7/2021).
Adapun pada Juni 2021, OJK mencatat transaksi beli bersih atau net buy sebesar Rp 24,7 triliun. "Jadi di pasar modal kelihatannya volatilitasnya masih terjaga," ia menambahkan.
Sementara itu, penghimpunan dana di pasar modal per 29 Juni 2021 mencapai Rp 67,8 triliun dari 68 penawaran umum, yang khususnya bersumber dari sektor keuangan.
Sejalan dengan itu, jumlah investor juga terus mengalami kenaikan. Data OJK mencatat saat ini ada sekitar 5,37 juta investor pasar modal, atau naik 96 persen yoy. Jumlah tersebut didominasi oleh investor berskala ritel dan investor kategori millennial.
"Jadi kita paham bahwa saat ini ruang untuk konsumsi lebih sempit sehingga milenial tertarik selain uangnya disimpan di bank juga dicoba dimasukkan pasar modal. Ini adalah fenomena yang bagus,” kata Wimboh.
Advertisement