Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usaha utama perseroan, PT Bukit Makmur Utama (BUMA) telah teken fasilitas pinjaman dengan Bank Mandiri. Total jumlah fasilitas pinjaman USD 350 juta atau sekitar Rp 5,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.481 per dolar AS).
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (6/7/2021), pinjaman itu mendapatkan tingkat suku bunga LIBOR +3 persen. Pinjaman itu berjangka waktu 4,75 tahun.
Baca Juga
"Fasilitas Mandiri akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan organik dan anorganik BUMA,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
Selain itu, baru-baru ini, BUMA teken pengembangan kontrak dengan PT Indonesia Pratama (IPR), anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dengan penambahan volume yang akan dimulai pada 2022. BUMA juga menandatangani kontrak baru dengan PT Adaro Indonesia (Adaro), anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan volume baru akan dimulai 2021.
Perseroan menyatakan, fasilitas Bank Mandiri akan digunakan untuk mendukung implementasi volume baru yang signifikan tersebut. Fasilitas Mandiri juga memberikan ruang dan fleksibilitas lebih agar BUMA dapat terus melakukan eksplorasi dan meraih kesempatan bertumbuh.
"BUMA tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan aset dan sumber dayanya, mengelola modal kerja dan investasinya dengan bijak, serta memastikan struktur utang yang berkelanjutan, demi menghasilkan kinerja baik bagi para pemangku kepentingan," tulis perseroan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham DOID
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 6 Juli 2021, saham DOID naik 1,8 persen ke posisi Rp 340 per saham. Saham DOID dibuka naik empat poin ke posisi Rp 338 per saham.
Saham DOID berada di posisi tertinggi Rp 346 dan terendah Rp 336 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.068 kali dengan volume perdagangan 973.162. Nilai transaksi harian saham Rp 33,2 miliar.
Advertisement