Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Rabu pagi pukul 10.42 (7/7/2021). Meski demikian, koreksi IHSG cenderung terbatas di tengah pengumuman cadangan devisa.
Pada pukul 10.43 WIB, IHSG melemah 0,07 persen ke posisi 6.043. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,30 persen ke posisi 844. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.066 dan terendah 6.037. Sebanyak 234 saham melemah sehingga menekan IHSG. 219 saham menguat. 161 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 627.295 kali dengan volume perdagangan 19,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 71,86 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.481.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Indeks sektor saham IDXTechno naik 0,78 persen, IDXTransportasi menguat 0,91 persen, IDXHealth mendaki 0,71 persen.
Koreksi IHSG terbatas seiring pengumuman data cadangan devisa Juni 2021 naik jadi USD 137,1 miliar. Mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar USD 137,1 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2021 sebesar USD 136,4 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,2 bulan impor atau 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu, 7 Juli 2021.
Erwin menjelaskan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Juni 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan Sukuk Global Pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai dan akan menjadi faktor penting bagi ketahanan eksternal ekonomi nasional," pungkas Erwin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham PRIM naik 25 persen
-Saham BMHS naik 25 persen
-Saham SRAJ naik 24,41 persen
-Saham OASA naik 24,27 persen
-Saham BOSS naik 24,29 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham PGUN turun 6,92 persen
-Saham JECC turun 6,84 persen
-Saham BIKA turun 6,83 persen
-Saham PTDU turun 6,77 persen
-Saham TALF turun 6,77 persen
Advertisement