Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi tertekan pada perdagangan saham Kamis (8/7/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG hingga kini terlihat masih betah berada dalam fase konsolidasi jangka panjang.
Baca Juga
"Fluktukasi harga komoditas serta nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG mengingat kondisi sektor riil yang masih melambat,” ujar dia dalam catatannya, Kamis pekan ini.
Advertisement
Namun, ia menuturkan, momentum dari pergerakan fluktuaktif IHSG dapat dimanfaatkan untuk melakukan trading harian dan jangka pendek. Hal ini mengingat IHSG berpotensi berada dalam tekanan. Ia prediksi, IHSG berada di kisaran 5.913-6.123.
Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpeluang konsolidasi cenderung menguat secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran 6.015-6.075.
“Secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick bearish meeting line yang terlihat menguji bearish trend line dan MA20 sebagai konfirmasi arah pergerakan. Indikator Stochastic dan RSI bergerak pada momentum bullish yang mendekati area overbought. Indikator MACD bergerak terkonsolidasi meskipun pergerakan histogram berada pada area positif,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Juli 2021, IHSG melemah tipis 0,06 persen setelah konsolidasi sejak awal sesi perdagangan. Sektor saham energi dan industri turun menjadi penekan pada indekst sektoral.
Lanjar menuturkan, cadangan devisa yang rilis lebih tinggi dari periode sebelumnya menambah optimisme investor pada sesi kedua setelah alami pelemahan pada sesi pertama. Cadangan devisa Juni 2021 tercatat USD 137,1 miliar dibandingkan periode sebelumnya USD 136,4 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Adapun saham pilihan yang dapat dicermati antara lain saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Selain itu, saham PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT PP Tbk (PTPP), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Chandra Astri Tbk (TPIA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Sedangkan Willliam memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan WIKA.
Advertisement