Sukses

Melihat Gerak Saham Grup Bakrie Setelah Penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi

Saham emiten grup Bakrie cenderung bervariasi hingga penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis 8 Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Anindra Ardiansyah Bakrie atau dikenal Ardi Bakrie bersama istrinya Nia Ramadhani dikabarkan ditangkap polisi. Hal itu pun dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yusnus.

Lalu bagaimana dengan pergerakan saham grup Bakrie dengan ada kabar tersebut?

Sejumlah saham emiten grup bakrie yang tercatat di BEI antara lain PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP). Lalu ada PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Saham emiten grup bakrie cenderung bervariasi. Saham emiten tambang mencatatkan penguatan seperti saham BUMI dan BRMS.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Kamis (8/7/2021), saham BNBR stagnan di posisi Rp 50 dengan total frekuensi perdagangan saham sembilan kali. Total volume perdagangan 35 dan nilai transaksi Rp 175 juta.

Saham VIVA turun 3,51 persen ke posisi Rp 55 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 906 kali dengan volume perdagangan 202.089. Nilai transaksi Rp 1,1 miliar.

Saham BUMI menguat 1,69 persen ke posisi Rp 60. Saham BUMI ditransaksikan 569 kali dengan volume perdagangan 261.149. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 miliar.

Penguatan saham juga diikuti saham BRMS. Saham BRMS naik 2,8 persen ke posisi Rp 110 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.816 kali dengan volume perdagangan 4.109.279. Nilai transaksi harian saham Rp 44,5 miliar.

Saham ENRG turun 0,83 persen ke posisi Rp 120 per saham. Saham ENRG ditransaksikan 1.695 kali dengan volume perdagangan 871.465 kali dengan nilai transaksi Rp 10,5 miliar.

Saham MDIA melemah 1,61 persen ke posisi Rp 61 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 415 kali dengan volume perdagangan 108.530. Nilai transaksi Rp 662,6 juta.

Saham UNSP turun 1,8 persen ke posisi Rp 109 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 68 kali dengan volume perdagangan 2.561 kali. Nilai transaksi Rp 27,2 juta. Saham ELTY stagnan di posisi Rp 50. Total frekuensi perdagangan saham 13 kali dengan volume perdagangan 80.061. Nilai transaksi Rp 400,3 juta.

Saham DEWA stagnan di posisi Rp 50. Total frekuensi perdagangan saham 27 kali dengan volume perdagangan 1.275 kali. Nilai transaksi Rp 6,4 juta. Sedangkan saham BTEL masih disuspensi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada Sesi Pertama 8 Juli 2021

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada sesi pertama. IHSG naik 0,13 persen ke posisi 6.051,65. Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 840,40.

Sebanyak 208 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 242 saham melemah dan menahan penguatan IHSG. 172 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.080 dan terendah 6.046. Total frekuensi perdagangan saham 823.172 kali dengan volume perdagangan 11,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 21,09 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham IDXTechno memimpin penguatan dengan naik 0,77 persen. Diikuti IDXProperty mendaki 0,65 persen dan IDXFinance menanjak 0,60 persen. Sedangkan IDXnonsiklikal melemah 0,76 persen, dan memimpin penurunan.