Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu (14/7/2021).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat akan berada dalam kondisi tertekan. IHSG masih berada dalam fase konsolidasi jangka panjang karena masih minim sentiment yang dapat mendorong kenaikan IHSG.
Di sisi lain, menurut William, aliran dana investor asing belum terlihat akan bertumbuh signifikan ditambah dengan kondisi masih melambatnya perputaran roda perekonomian. Hal ini cukup menjadi tantangan untuk dapat mendorong kenaikan IHSG secara signifikan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.913-6.123.
Advertisement
"IHSG berpotensi berada dalam tekanan hari ini," ujar dia dalam catatannya, Rabu pekan ini.
Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi kembali tertekan secara teknikal menguji moving average (MA) 50 harian. IHSG akan bergerak di kisaran 5.980-6.052.
"Secara teknikal IHSG gagal break out upper bollinger bands dan membawa pergerakan harga saham kembali uji level psikologis, MA50 dan bullish trend line di kisaran 5.980-6.000. Indikator stochastic dan RSI memberikan pergerakan momentum bearish dengan pergerakan terkonsolidasi pada area middle oscillator,” ujar dia.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 13 Juli 2021, IHSG melemah 1,09 persen ke posisi 6.012,03. Sektor saham teknologi, infrastruktur, dan kesehatan alami koreksi. Lanjar menuturkan, ada PPKM Darurat untuk menahan laju kenaikan kasus COVID-19 membuat tingkat kepercayaan investasi investor menurun.
"Ditambah kondisi pemulihan ekonomi yang ditandai pertumbuhan inflasi di Amerika Serikat kembali menarik investor terlihat bursa saham di Wall Street capai rekor tertinggi,” kata Lanjar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham yang dapat dicermati, Lanjar memilih saham antara lain PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Summarecong Agung Tbk (SMRA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan William memilih saham UNVR, LSIP, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), BBRI, JSMR, AKRA, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Advertisement