Sukses

Bursa Saham Asia Beragam Setelah Inflasi AS Menguat

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 14 Juli 2021 seiring inflasi AS yang menguat.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Rabu pagi (14/7/2021) seiring inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni lebih tinggi dari yang diharapkan.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 melemah 0,41 persen. Indeks Topix tergelincir 0,21 persen. Indeks Korea Selatan merosot 0,51 persen. Indeks Australia ASX 200 menanjak 0,1 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,25 persen.

Sementara itu, ekonomi Singapura tercatat tumbuh 14,3 persen pada kuartal II 2021. Angka ini di atas perkiraan ekonom sekitar 14,2 persen secara year on year (YoY), berdasarkan jajak pendapat Reuters. Dilansir dari CNBC, Rabu (14/7/2021).

Namun, ekonomi mengalami kontraksi dua persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Di wall street, indeks Dow Jones melemah 107,39 poin ke posisi 34.888,79. Indeks S&P 500 merosot 0,35 persen ke posisi 4.369,21. Indeks Nasdaq susut 0,38 persen ke posisi 14.677,65.

Wall street melemah setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, inflasi melonjak pada Juni berada dalam laju tercepat dalam hampir 13 tahun. Harga konsumen naik 5,4 persen pada Juni 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kenaikan bulanan terbesar sejak Agustus 2008.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Indeks dolar AS berada di posisi 92,80 setelah berada di posisi 92,4. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran USD 110,62 per dolar AS. Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka turun 0,34 persen ke posisi USD 76,23 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,36 persen ke posisi USD 74,98.