Sukses

Menengok Tren Properti Usai Pandemi COVID-19

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Novel Arsyad menilai, generasi milenial memiliki kecenderungan untuk memiliki hunian yang lebih praktis.

Liputan6.com, Jakarta - Industri properti harus evaluasi besar-besaran. Hal ini merujuk pada persebaran demografis penduduk Indonesia yang banyak diisi oleh generasi milenial.

Data BPS per 2020, generasi dengan rentang usia 24 - 39 tahun itu mengisi 25,87 persen persebaran penduduk di Indonesia. Sementara generasi di bawahnya lebih tinggi lagi, yakni 27,94 persen, dan generasi sebelumnya, yakni GenX sebesar 21,88 persen.

Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk (PTPP), Novel Arsyad menilai, generasi milenial memiliki kecenderungan untuk memiliki hunian yang lebih praktis dan tidak muluk-muluk.

“Perilaku mereka ini berbeda beda. Bagaimana mereka melihat kebutuhan yang serba praktis saja. Mereka enggak mau pusing-pusing untuk cari rumah yang harus dilengkapi dengan interior yang harus dikerjakan sendiri, furnitur yang yang harus dikerjakan sendiri. Pemikiran mereka sudah berbeda (dengan generasi sebelumnya),” kata dia dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).

Selain itu, Novel menyebutkan pandemi COVID-19 juga akan membawa perubahan perilaku konsumen khususnya di sektor properti. Konsumen memiliki kecenderungan untuk melirik properti dengan layanan kesehatan atau sanitasi yang mumpuni.

"Customer behaviour post pandemic sangat pengaruhi bagaimana kita proyeksi properti ke depan baik apartment, office hotel maupun di mal,” imbuh Novel.

Saat ini. Novel mengungkapkan, apartemen sedang tidak banyak peminat dibandingkan rumah tapak (landed house). Untuk itu, Perseroan juga terus evaluasi bukan hanya untuk jangka pendek dan menengah, tetapi juga jangka panjang. Novel memaparkan, masa depan konstruksi rumah tapak adalah modular house.

"Saat ini sudah mulai kencang yang namanya residensial rumah sehat menjadi pilihan yang sangat luar biasa. Saat ini kebetulan PTPP juga memproses di salah satu bagian di Jakarta, di mana kita membuat landed house yang jumlahnya tidak terlalu banyak. Dan keinginan customer lebih ke kepraktisan dan Rumah Sehat,” kata Novel.

Sejalan dengan fleksibilitas kerja yang bisa dilakukan secara remote, pasar serviced office dan coworking space diperkirakan akan menjadi alternatif. Ke depannya, hybrid office diperkirakan dapat menjadi alternatif lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pandemi COVID-19 Pengaruhi Konsumen

Pandemi COVID-19 tampaknya juga mempengaruhi kesadaran konsumen untuk lebih mempertimbangkan pilihan penginapan ketika melakukan perjalanan jauh atau sekedar staycation.

Dalam paparannya, Novel mengatakan mayoritas wisatawan cenderung memilih akomodasi yang lebih luxury seperti hotel bintang 3 ke atas, villa, atau resort yang dianggap lebih aman dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Kecenderungan untuk masuk ke hotel bintang 4 ke atas itu makin besar karena security dari sisi kesehatan mulai muncul. mereka merasa lebih save dengan prokes hotel bintang 4 ke atas. Ini menjadi perhatian ke depan bagaimana kita melihat pasar itu,” kata dia.

Sementara untuk pusat perbelanjaan atau mall, omni channel strategy diperkirakan akan menjadi standar industri dan menjadi mainstream strategy pasca pandemi. Hal itu seiring dengan masifnya konsumen yang berbelanja secara daring atau online, serta naiknya tuntutan seamless digital experience.