Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhkan oksigen di dalam negeri terutama untuk sektor kesehatan. Hal ini seiring kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia.
Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmat Darsono menuturkan, pihaknya segera konversikan produksi oksigen dari industri menjadi keperluan medis. Perseroan juga dibantu Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Kementerian Kesehatan.
Baca Juga
"Tentunya kami merasa sebagai anak bangsa melihat (kebutuhan-red) oksigen bereaksi cepat dibantu Kemenperin, Kementerian BUMN, dan Kementerian Kesehatan, kami konversi 90 persen dari produk oksigen yang biasanya digunakan 70 persen untuk industri kita langsung konversikan ke oksigen untuk medis,” ujar Rachmat dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).
Advertisement
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen nasional untuk pengobatan COVID-19. Kebutuhan oksigen tersebut untuk rumah sakit (RS) dan tempat isolasi.
Oleh karena itu, Jokowi menuturkan, pemerintah terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen secara nasional dan bekerja sama dengan industri di dalam negeri untuk memasok dan distribusikan oksigen medis yang dibutuhkan masyarakat. Ia pun mengapresiasi PT Aneka Gas Industri Tbk yang berupaya menambah kapasitas produksi oksigen.
"Sehingga kebutuhan oksigen secara nasional terpenuhi. Apresiasi dilakukan oleh PT Aneka Gas Industri Tbk, PT Samator yang telah bekerja maksimal penuhi oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya sehingga sangat bantu suplai oksigen nasional,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Buat Rumah Oksigen
Sementara itu, Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk, Agus Purnomo menuturkan, pihaknya bersama tiga perusahaan sudah membuat rumah oksigen. Hal ini untuk membantu pasien COVID-19.
"Sebetulnya kita sudah buat rumah oksigen, bekerja sama dengan tiga perusahaan Tripatra, Kadin. Kita ada empat tenda, satu tenda digunakan untuk 91 pasen sehingga dengan empat tenda untuk 364 pasien. Oksigen tidak dibawa pakai kendaraan maupun botol,tangka. Kita punya jaringan pipa, dipasang titik,” kata dia.
Advertisement