Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus melakukan penyesuaian dengan perubahan perilaku konsumen menuju digital.
Telkom Indonesia bakal bertransformasi menuju digital telco seiring perubahan perilaku konsumen tersebut. Untuk itu, Perseroan menggandeng sejumlah perusahaan rintisan (startup) yang umumnya berbasis teknologi untuk menyokong transformasi ke digital telco. Salah satunya investasi di Gojek.
"Secara grup kita lakukan beberapa hal. Kita tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi. Kita investasi di Gojek, itu juga sebagai salah satu upaya untuk percepat transformasi jadi digital telco. Kita terus eksplore sinergi apa yang bisa dilakukan bersama dengan Gojek," kata VP Investor Relation TLKM Andi Setiawan dalam webinar Know Your Company - Pemaparan Emiten PT Telkom Indonesia Tbk, Jumat, 16 Juli 2021.
Advertisement
Artikel Telkom Indonesia gaet lebih dari 50 perusahaan rintisan untuk transformasi digital telcom menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Sabtu (17/7/2021):
1.Telkom Indonesia Gaet Lebih 50 Perusahaan Rintisan untuk Transformasi Digital Telco
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) terus melakukan penyesuaian dengan perubahan perilaku konsumen menuju digital.
Telkom Indonesia bakal bertransformasi menuju digital telco seiring perubahan perilaku konsumen tersebut. Untuk itu, Perseroan menggandeng sejumlah perusahaan rintisan (startup) yang umumnya berbasis teknologi untuk menyokong transformasi ke digital telco. Salah satunya investasi di Gojek.
"Secara grup kita lakukan beberapa hal. Kita tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi. Kita investasi di Gojek, itu juga sebagai salah satu upaya untuk percepat transformasi jadi digital telco. Kita terus eksplore sinergi apa yang bisa dilakukan bersama dengan Gojek," kata VP Investor Relation TLKM Andi Setiawan dalam webinar Know Your Company - Pemaparan Emiten PT Telkom Indonesia Tbk, Jumat, 16 Juli 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
2.Garuda Indonesia Beberkan Penyebab Laporan Keuangan Berstatus Disclaimer
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akhirnya menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2020 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, & Rekan selaku auditor independen memberikan opini tidak menyatakan pendapatan atau disclaimer untuk laporan keuangan perseroan.
Sehubungan dengan hal itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Prasetio menuturkan, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi pemberian status tersebut.
Berita selengkapnya baca di sini
3.Anak Usaha Sarana Menara Nusantara Raih Pinjaman Setara Rp 504,50 Miliar
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) teken perjanjian fasilitas pinjaman dengan MUFG Bank Ltd, Jakarta pada 14 Juli 2021.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/7/2021), PT Sarana Menara Nusantara Tbk melalui anak usaha Protelindo teken fasilitas pinjaman USD 34,80 juta atau sekitar Rp 504,50 miliar (asumsi kurs Rp 14.497 per dolar AS). Fasilitas pinjaman ini memiliki jangka waktu hingga 14 Juli 2025.
“Tujuan atas perjanjian fasilitas untuk tujuan umum perusahaan Protelindo namun termasuk tidak terbatas untuk pembiayaan kembali,” tulis perseroan.