Sukses

IHSG Berpeluang Melemah pada 19 Juli 2021, Cermati Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada awal pekan ini, Senin, 19 Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan sideways cenderung koreksi pada perdagangan saham Senin, 19 Juli 2021.Pelaku pasar menanti keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) pada 22 Juli 2021.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pelaku pasar dapat mencermati ada gap IHSG pada Jumat, 16 Juli 2021 di kisaran 6.046-6.051. IHSG akan bergerak sideways cenderung koreksi. Herditya prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.000-6.100.

Sejumlah sentimen akan pengaruhi IHSG baik dari domestik dan luar negeri.  Dari domestik, pelaku pasar menanti keputusan suku bunga acuan BI pada 22 Juli 2021. Demikian juga perkembangan PPKM Darurat.

"Diperkirakan suku bunga BI akan tetap menurut konsensus, ada wacana PPKM darurat diperpanjang, namun demikian diperkirakan hal tersebut membutuhkan evaluasi karena pemerintah juga harus melihat implementasi dan efeknya di lapangan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, dikutip Minggu (18/7/2021).

Sedangkan dari luar negeri, Herditya menambahkan, perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan COVID-19 serta penangannya menjadi perhatian pelaku pasar.

Pada awal pekan ini, Herditya memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG padaa Jumat, 16 Juli 2021

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona hijau menjelang akhir pekan. Investor asing melakukan aksi beli saham cukup signifikan di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 16 Juli 2021, IHSG naik 0,43 persen ke posisi 6.072,51. Indeks LQ45 mendaki 0,71 persen ke posisi 847,14. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

IHSG sentuh posisi tertinggi 6.079 dan terendah 6.051. Sebanyak 250 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 235 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 153 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.130.712 kali. Sementara itu, Volume perdagangan mencapai 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,2 triliun. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 628,72 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.516.

Sebagian besar sektor saham melonjak. Namun, indeks sektoral saham IDXsiklikal melemah 0,33 persen, IDXtechno melemah 0,46 persen dan IDXTrans susut 0,09 persen. Sementara itu, indeks sektoral IDXenergy menguat 1,55 persen, IDXindustry mendaki 1 persen, dan IDXproperty menanjak 0,79 persen.