Sukses

Kantongi Restu Kemenkes, DGNS Siap Layani Tes PCR COVID-19 untuk Penerbangan

PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatat pemeriksaan PCR COVID-19 terus meningkat sejak Juni 2021 baik di lab PCR di Jakarta dan Bali.

Liputan6.com, Jakarta - PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) menjadi salah satu laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk hasil pemeriksaan swab PCR dan antigen sebagai syarat penerbangan.

Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01/07/Menkes/4642/2021 tentang penyelenggaraan laboratorium pemeriksaan COVID-19. Ada 742 laboratorium ini saja yang diakui, salah satunya DGNS.

"Untuk dapat diagnosis yang terbaik, kami konsisten melakukan implementasi pengendalian kualitas dengan baik di dalam metode pemeriksaan, proses evaluasi dan pelatihan SDM untuk memberikan hasil pemeriksaan kesehatan yang akurat,” ujar Managing Director PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk, dr. Dennis Jacobus, SpPK dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (19/7/2021).

Sejak Juni lalu, pemeriksaan PCR harian yang dilakukan PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk terus bertambah. Baik di lab PCR yang berada di Jakarta maupun Bali. Saat ini kapasitas pemeriksaan PCR DGNS sudah mencapai 2.900 test pcr per hari.

Adapun penambahan lab PCR di Bali, Perseroan berharap upaya tersebut dapat berkontribusi mendukung program pemerintah, yakni Bali Reborn.

Diagnos Laboratorium (DGNS) merupakan bagian dari PT Bundamedik Tbk (BMHS) yang merupakan pemilik dari Rumah Sakit Bunda Group. Saat ini,  Diagnos Laboratorium sudah memiliki tiga cabang yaitu di Jakarta, Padang dan Denpasar, 19 outlet dan tiga swab center di wilayah Indonesia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham DGNS

Pada perdagangan Senin, 19 Juli 2021 pukul 09.47 WIB, saham DGNS stagnan di Rp 1.120 per saham. pada pembukaan perdagangan, saham DGNS stagnan di Rp 1.120 per saham.

Saham DGNS berada di level tertinggi Rp 1.145 dan terendah Rp 1.115 per saham. Total frekuensi perdagangan 805 kali dengan volume perdagangan 26.096. Nilai transaksi Rp 2,9 miliar.