Sukses

BEI Kembali Ingatkan Potensi Delisting Saham MYRX

BEI memberikan peringatan potensi penghapusan pencatatan atau delisting saham PT Hanson International Tbk (MYRX) lantaran delah disuspensi selama 18 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengingatkan potensi penghapusan pencatatan atau delisting PT Hanson International Tbk (MYRX).

Peringatan potensi delisting ini dilayangkan BEI lantaran saham Perseroan telah disuspensi selama 18 bulan. Masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 16 Januari 2022.

"Saham Perseroan telah disuspensi selama 18 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 16 Januari 2022,” ujar manajemen BEI dalam keterbukaan informasi, ditulis Senin (19/7/2021).

Saat ini saham MYRX menyandang tato 'L' dan 'Y' dari bursa. Untuk tato atau notasi ‘L’, artinya Perusahaan Tercatat belum menyampaikan laporan keuangan.

Sementara notasi ‘Y’, Perusahaan Tercatat belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sampai dengan enam bulan setelah tahun buku berakhir.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Hanson International, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.17 13 November 2019 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama: Raden Agus Santosa

Komisaris: Nurharjanto

Komisaris Independen: Venkata Ramana Tata

Direktur Utama: Benny Tjokrosaputro

Direktur: Rony Agung Suseno

Direktur: Hartono Santoso

Direktur: Adnan Tabrani

Sementara Pemegang Saham berdasarkan Pemegang Saham di atas 5 persen KSEI per 14 Juli 2021 tercatat sebanyak 86.703.220.792 lembar saham beredar. 10,85 persen atau 9.405.765.952 lembar saham dimiliki oleh PT ASABRI (Persero). Sedangkan sisanya 89,15 persen atau 77.297.454.840 lembar saham dimiliki oleh masyarakat.

"Bursa meminta kepada publik untuk memperhatikan dan mencermati segala bentuk informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tulis Bursa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Pengumuman Potensi Delisting Saham TRIO

Selain itu, BEI juga mengumumkan mengenai potensi delisting perusahaan tercatat PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO) di papan utama. Per 17 Juli 2021, perdagangan saham TRIO telah disuspensi selama 24 bulan.

Adapun susunan dewan komisaris dan direksi perseroan bedasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 29 April 2021 antara lain:

-Komisaris Utama: Dedet Yandrinal

-Komisaris Independen: David Tae Hoon Khim

-Direktur Utama: Sugiono Wiyono Sugialam

-Direktur: Jason Alexsander Kardachi

-Direktur: Mathew Paul Richards

 

Susunan pemegang saham per 30 Juni 2021 antara lain:

-Sukses perdana sebesar 38,25 persen

-Wagita Trust Ltd sebesar 25,53 persen

-UOB Kay Hian Pte Ltd sebesar 10,99 persen

-PT Tigadari Fiesta sebesar 8,69 persen

-Polaris Ltd sebesar 8,22 persen

-Masyarakat sebesar 8,32 persen

3 dari 3 halaman

Pengumuman Potensi Delisting Saham MGNA

Sebelumnya, BEI juga mengumumkan pada 8 Juli 2021 mengenai potensi delisting perusahaan tercatat PT Magna Investama  Mandiri Tbk (MGNA) yang tercatat di papan pengembangan. Saham MGNA telah disuspensi seluruh pasar selama 18 bulan. Masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada 8 Januari 2022.

 

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Perseroan dapat kami sampaikan:

a.Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Per 31 Maret 2021 adalah sebagai berikut:

-Komisaris Utama : Marcia Maria Tri Martini

-Komisaris Independen : Ridwan

-Direktur Utama: Susilowati

-Direktur: Andi Budhi Witjaksono

 

 

Susunan pemegang saham berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 Juni 2021 antara lain:

-PT GMT Investama sebesar 7 persen

-Sutan Agri Resources Ptd sebesar 17 persen

-Reksa Dana Pacific Equity sebesar 6 persen

-Nobhill Capital Corp 18 persen

-Masyarakat 52 persen