Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Senin (19/7/2021). Bahkan koreksi IHSG makin dalam pada sesi kedua di tengah aksi beli investor asing.
Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 0,91 persen ke posisi 6.017,39. Indeks saham LQ45 melemah 1,09 persen ke posisi 837,93. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan. Sebanyak 329 saham melemah sehingga IHSG tertekan. 167 saham menguat dan 144 saham diam di tempat.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.063 dan terendah 6.015. Total frekuensi perdagangan saham 1.152.954. Total volume perdagangan 20,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 250,06 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.450.
Advertisement
Sebagian besar sektor melemah. Indeks sektoral saham IDXEnergy naik 0,07 persen dan IDXInfrastruktur menguat 0,25 persen. Indeks sektoral IDXIndustry melemah 1,59 persen, IDXBasic susut 1,56 persen dan IDXHealth melemah 1,17 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Produk syariah banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang berkeinginan untuk berinvestasi secara halal, sesuai dengan kaidah-kaidah agama Islam. Apakah di pasar modal Indonesia telah ada produk syariah dan seperti apa bentuknya?
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham DFAM naik 34,81 persen
-Saham PANI naik 34,41 persen
-Saham TALF naik 24,63 persen 24,63 persen
-Saham TRUE naik 24,47 persen
-Saham ABBA naik 17,52 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham LPPF turun 6,98 persen
-Saham GGRM turun 6,97 persen
-Saham BAYU turun 6,96 persen
-Saham ATIC turun 6,81 persen
-Saham BMSR turun 6,78 persen
Advertisement
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham TLKM senilai Rp 172,2 miliar
-Saham AGRO senilai Rp 77,8 miliar
-Saham ANTM senilai Rp 36 miliar
-Saham INDF senilai Rp 33,8 miliar
-Saham BBNI senilai Rp 33,3 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham BBCA senilai Rp 100 miliar
-Saham BMRI senilai Rp 25 miliar
-Saham GGRM senilai Rp 18 miliar
-Saham BFIN senilai Rp 10,2 miliar
-Saham INTP senilai Rp 9,6 miliar
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng turun 1,84 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,28 persen, indeks Jepang Nikkei susut 1,25 persen. Selain itu, indeks Thailand melemah 1,02 persen, indeks Shanghai merosot 0,01 persen, indeks Singapura turun 1,08 persen dan indeks Taiwan melemah 1,36 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih cukup rawan koreksi terlebih dahulu. Hal ini diperkuat dengan terkoreksinya pasar global dan Asia di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Amerika Serikat.
"Kami masih melihat koreksi ini cukup wajar, selama IHSG masih bertahan di atas support terdekat di 5.947,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement