Sukses

Bursa Hong Kong dan China Kembali Anjlok Imbas Tekanan Saham Teknologi

Bursa saham Hong Kong dan China kembali tertekan pada perdagangan Selasa, 27 Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Hong Kong kembali alami aksi jual saham oleh investor pada perdagangan Selasa (27/7/2021). Sedangkan bursa saham Asia Pasifik cenderung bervariasi.

Di Bursa saham Hong Kong, indeks Hang Seng turun lebih dari lima persen pada perdagangan Selasa sore. Indeks Hang Seng melemah 4,22 persen menjadi 25.086.43.

Indeks acuan ini telah turun lebih dari delapan perseron dalam dua hari seiring kekhawatiran aturan untuk sektor teknologi dan pendidikan swasta China. Pada perdagangan Senin, 26 Juli 2021, indeks saham anjlok lebih dari empat persen.

Saham raksasa teknologi Tencent yang tercatat di bursa Hong Kong anjlok 8,98 persen. Sementara itu, saham Alibaba susut 6,35 persen dan Meituan tergelincir 17,66 persen. Indeks Hang Seng teknologi tergelincir 7,97 persen ke posisi 6.249,65. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (27/7/2021).

Regulator antimonopoli Cina mengumumkan seperangkat pedoman untuk platform pengiriman makanan yang mencakup pembayaran petugas pengiriman setidaknya dengan upah minimum lokal. Langkah tersebut dapat merugikan keuntungan perusahaan seperti Meituan dan Alibaba Ele.me.

Saham China daratan juga mengalami kerugian besar pada perdagangan Selasa, 27 Juli 2021 dengan indeks Shanghai melemah 2,49 persen menjadi 3.381,18. Indeks Shenzhen tergelincir 3,672 persen menjadi sekitar 14.093,64.

Di sisi lain, laba perusahaan industri di China melonjak 20 persen year on year pada Juni. Namun, realisasi laba itu turun dari 36,4 persen pada Mei secara year on year.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Indeks Acuan Lainnya Menguat di Bursa Asia

Selain itu, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,49 persen ke posisi 27.970,22. Sementara itu, indeks Topix menanjak 0,64 persen ke posisi 1.938,04.

Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,24 persen ke posisi 3.232,53. Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,5 persen menjadi 7.431,40. Indeks MSCI Asia Pasifik merosot 1,98 persen.

Indeks dolar AS diperdagangkan di kisaran 92,75 dari posisi sebelumnya 92,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisarna 110,12 per dolar AS.