Sukses

Absen Tebar Dividen, ASSA Pakai Laba Bersih 2020 untuk Genjot Bisnis Baru

PT Adi Sarana Armada (ASSA) mengatakan sedang mengembangkan bisnis baru sehingga memutuskan tidak membagikan dividen.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Adi Sarana Armada (ASSA) memutuskan mengalokasikan seluruh laba bersih Perseroan tahun buku 2020 untuk modal bisnis Perseroan. Artinya, untuk tahun buku tersebut, ASSA tidak membagikan dividen tunai.

"Tahun ini kami memutuskan untuk tidak membagikan dividen karena kami masih berkonsentrasi untuk mengembangkan bisnis baru terutama bisnis Anteraja dan bisnis plan yang relevan dengan Anteraja," ujar Direktur Adi Sarana Armada, Hindra Tanujaya dalam paparan publik usai RUPS & RUPSLB, Jumat (30/7/2021).

Sepanjang 2020, Adi Sarana Armada mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 21,06 persen menjadi Rp 87,14 miliar pada 2020, dari periode sama tahun sebelumnya Rp 110,40 miliar. Laba tersebut diperoleh dari pendapatan Rp 3,03 triliun pada 2020.

Realisasi pendapatan itu tumbuh 30,12 persen dari periode 2019 sebesar Rp 2,33 triliun. Kinerja perseroan tersebut didukung dari stabilnya kinerja masing-masing lini bisnis. Pada lini bisnis lelang tumbuh 21,75 persen, bisnis logistik tumbuh 22,81 persen, dan bisnis rental naik 1,17 persen sepanjang 2020.

Selain itu, RUPS Adi Sarana Armada juga menyetujui penjaminan sebagian besar aset untuk pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebesar Rp 1,2 triliun.

"Dalam rapat umum pemegang saham kita meminta persetujuan untuk menjaminkan sebagian besar aset sebesar Rp 1,2 triliun,” ungkap Hindra.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham ASSA

Saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melemah 0,83 persen ke posisi Rp 2.400 per saham. Saham ASSA dibuka melemah 10 poin ke posisi Rp 2.410 per saham.

Saham ASSA berada di posisi tertinggi Rp 2.450 dan terendah Rp 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.666 kali. Total volume perdagangan 89.104. Nilai transaksi harian Rp 21,4 miliar.