Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja menjelaskan mengenai permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang sedikit terhambat. Akan tetapi, pihaknya yakin permintaan KPR dan KKB akan kembali normal setelah selesai pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Ada PPKM menjadi salah satu kendala untuk permintaan kredit tersebut. Jahja menilai, saat membeli properti tidak semua bisa dilakukan secara virtual. Hal ini juga berkaca pada pengalaman dirinya saat membeli apartemen.
Baca Juga
"KPR orang mau beli rumah fisik site. Beli apartemen ketika di bintaro, kaget hadap kuburan. Tidak mau, saya mau ganti. Tidak mau sudut sana. Itu salah satu contoh beli properti tidak fully digital, harus ke site," ujar dia saat diskusi virtual, ditulis Sabtu (31/7/2021).
Advertisement
Selain itu, ia menuturkan, masyarakat harus ke notaris. Masyarakat harus datang teken surat-surat.”Harus ke notaris belum bisa virtual, physical harus datang” ujar dia.
Jahja menambahkan, KKB meski diskon seiring relaksasi insentif pajak tetapi ada batas waktu dan suplai terbatas. Kapasitas pabrik hanya 50 persen. Selain itu, penerapan PPKM juga membuat aktivitas pengiriman terbatas sehingga meningkatkan biaya pengiriman.
"Orang angkot mobil pakai trailer disetop. Sembunyi-sembunyi pakai sopir ini biaya mahal, supply site terbatas. Indent seminggu, dua minggu, sebulan masih oke, empat bulan tidak mau karena takut harga berubah," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Permintaan Kredit Bakal Naik
Jahja yakin jika PPKM sudah selesai, permintaan kredit akan naik. Hal ini seiring likuditas dan bunga rendah. "Setelah PPKM selesai ini akan jump. Untuk likuiditas luar biasa, berani untuk bunga rendah. KPR 3,8 persen setahun. Interest benar-benar real,” ujar dia.
Selain KKB dan KPR, Jahja mengatakan, pihaknya juga tertarik untuk kredit korporasi. Pihaknya akan mendorong kredit korporasi terutama infrastruktur jika proyek jalan lagi.
"Tunggu infrastruktur. Proyek macet bukan tidak ada duit, infrastruktur digenjot lagi pemerintah, kita welcome sekali,” kata dia.
Advertisement