Sukses

Inflasi Juli 2021 Tercatat 0,08 Persen, IHSG Parkir di Zona Hijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi pertama, 2 Agustus 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (2/8/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing dan rilis inflasi. BPS melaporkan inflasi Juli 2021 sebesar 0,08 persen.

Pada penutupan sesi pertama, IHSG naik 0,12 persen ke posisi 6.077. Indeks LQ45 menguat 0,34 persen ke posisi 825,80. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.112,82 dan terendah 6.048,10. Sebanyak 220 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 268 saham melemah dan 149 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.015.806 kali dengan volume perdagangan 14,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 19,82 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.483.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektoral saham IDXbasic naik 0,96 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti IDXnonsiklikal menguat 0,91 persen, dan IDXhealth mendaki 0,88 persen.

Sementara itu, indeks sektoral IDXtrans melemah 2,19 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Diikuti indeks sektoral IDXsiklikal merosot 0,80 persen dan IDXfinance turun 0,53 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,54 pada Juli 2021. Kenaikan inflasi terjadi saat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan pada bulan itu.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham KBLV naik 24,71 persen

-Saham IDPR naik 22,14 persen

-Saham CSAP naik 19,14 persen

-Saham SGER naik 14,47 persen

-Saham BGTG naik 13,53 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MAYA turun 6,92 persen

-Saham ZYRX turun 6,92 persen

-Saham PTDU turun 6,90 persen

-Saham BCIC turun 6,90 persen

-Saham WIFI turun 6,90 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 59 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 58,2 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 34 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 19,9 miliar

-Saham INTP senilai Rp 9,8 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 130,9 miliar

-Saham MIKA senilai Rp 23,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 14,4 miliar

-Saham WIKA senilai Rp 13 miliar

-Saham BFIN senilai Rp 12,8 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia dan Inflasi Juli 2021

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,82 persen, indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,53 persen, indeks Jepang Nikkei mendaki 1,93 persen, indeks Shanghai menguat 1,5 persen dan indeks Taiwan menanjak 1,06 persen. Selain itu, indeks Thailand melemah 0,05 persen dan indeks Singapura tergelincir 0,42 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono menuturkan, berdasarkan pemantauan BPS di 90 kota terjadi inflasi 0,08 persen.

“Terjadi peningkatan IHK dari 106,46 pada Juni menjadi 106,54 pada Juli 2021," ujar dia.

Margo menuturkan, tingkat inflasi tahun kalender Juli 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 0,81 0ersen. Secara tahunan (year on year) dibanding Juli 2029, tingkat inflasi sebesar 1,52 persen.

Margo mengatakan, melihat survei BPS, terdapat 61 kota di Indonesia yang mengalami inflasi. Sementara 29 kota tercatat deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,51 persen. Penyumbang inflasi karena kenaikan harga komoditas seperti ikan kembung, cabai rawit, dan ikan tongkol.

Â