Liputan6.com, Jakarta - UMKM kini dapat melakukan pembiayaan dengan Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding). Hal ini sejalan dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 57/POJK.04/2020.
Hingga kini, Wakil Ketua Umum Asosiasi Layanan Urun Dana (ALUDI), Heinrich Vincent mencatat ada 443.694 member UMKM yang sudah mendaftar skema pembiayaan ini. Untuk 2021, Heinrich menargetkan pertumbuhan 500 ribu member baru yang akan bergabung.
Baca Juga
"Saat ini kami memiliki user 443.694. Ditargetkan bisa mencapai 500 ribu member baru di akhir Desember. Saya yakin ini akan meningkat terus, karena sampai Agustus saja sudah 443.694," ujar dia dalam dalam Webinar Securities Crowdfunding - Alternatif Pendanaan bagi UMKM, Selasa (3/8/2021).
Advertisement
Sebelumnya ALUDI targetkan pertumbuhan 400 ribu UMKM bergabung dalam skema pembiayaan ini hingga akhir tahun. Namun, melihat perkembangan yang signifikan, maka target dinaikkan.
Data terakhir, ALUDI mencatat telah ada 164 penerbit dengan jumlah pemodal mencapai 34.525 pemodal dari empat penyelenggara.
Rinciannya, PT Santara Daya Inspiratama (Santara). Memiliki 89 penerbit dan dengan jumlah pemodal terbanyak sebesar 23.445 pihak. Dengan demikian, Santara mencatatkan total dana yang dapat dihimpun Rp 149,73 miliar.
Kemudian, PT Investasi Digital Nusantara (Bizhare) 51 penerbit dengan 2.594 ribu pemodal berhasil mencatatkan dana yang dihimpun sebesar Rp 44,1 miliar. PT Crowddana Teknologi Indonusa (Crowddana) 9 penerbit dengan 3.249 ribu pemodal dengan total dana yang dihimpun Rp 35,70 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Numec Capital
Serta PT Numec Teknologi Indonesia (LandX) yang memiliki 15 penerbit dengan 5.200 ribu pemodal, mencatatkan total dana yang dihimpun sebesar Rp 84,03 miliar. Sehingga, total dana yang berhasil dihimpun dari securities crowdfunding mencapai Rp 313,56 miliar per 23 Juli 2021.
Angka ini mengalami kenaikan, seiring meningkatnya partisipasi, baik dari pelaku UMKM maupun dari sisi pemodalnya.
"Penerbit, ditargetkan mencapai 500 penerbit UMKM. HImpunan dananya ditargetkan mencapai Rp 500 miliar di akhir 2021,” tambah Heinrich.
Advertisement