Sukses

IPO Perusahaan Unicorn Bakal Dongkrak Kapitalisasi Pasar Rp 500 Triliun

BEI menyatakan keberhasilan IPO unicorn di pasar modal Indonesia akan meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia dan selera calon unicorn lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan teknologi berstatus unicorn dan decacorn akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO). Hal ini ternyata mampu memberikan sentimen positif ke pasar modal Indonesia.

"Dengan masuknya unicorn di indonesia diharapkan mampu meningkatkan pasar sekitar Rp500 triliun, atau 7,7 persen apabila 27 unicorn yang ada saat ini masuk," kata Analis Pengembangan Calon Perusahaan Tercatat BEI, Kandita Dara, Kamis (5/8/2021).

Kandita juga menegaskan, hadirnya satu unicorn di pasar modal Indonesia diharapkan mampu mendorong perusahaan di segmen yang sama untuk melakukan IPO, sehingga pilihan bagi para investor semakin beragam.

"Keberhasilan IPO unicorn di pasar modal Indonesia akan meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia dan meningkatkan selera calon unicorn lainnya untuk IPO dan tercatat di Bursa Efek Indonesia," ujarnya.

Kandita juga menegaskan, banyaknya pengguna teknologi di Indonesia menjadi peluang bagi perusahan untuk menjangkau investor Tanah Air.

"Banyaknya pengguna dari setiap perusahaan teknologi di Indonesia meningkatkan potensi pertumbuhan investor di pasar modal Indonesia melalui konversi pengguna di ekosistemnya menjadi investor perusahaan," tuturnya.

Penambahan emiten dari industri teknologi diharapkan mampu meningkatkan potensi Indonesia sebagai tujuan investasi bagi investor global. Komposisi sektor teknologi dalam portofolio investor diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang, terlebih dengan adanya pilihan baru. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

OJK Bersama BEI Sedang Siapkan Aturan

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)  bekerja sama BEI dan pemangku kepentingan lainnya sedang menyiapkan aturan yang sesuai dengan karakteristik unicorn dan decacorn.

"Regulasi yang kami susun pada forward looking dari new economy yang akan kita fasilitasi dengan peraturan baru," tutur  ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen, dalam diskusi virtual Investor Daily Summit, Kamis, 15 Juli 2021.

Hoesen menuturkan, karakteristik khususnya yang dilihat ciptakan produk barang dan jasa yang mengandung unsur kebaruan yang baik secara langsung dan tidak langsung menyediakan lapangan kerja yang besar. Kemudian memberikan manfaat sosial bagi masyarakat dan memiliki tingkat pertumbuhan signifikan dan tinggi.

"Karakteristik itu meliputi perusahaan fintech unicorn, termasuk health care, renewable energy, food estate, industri baru yang berkembang," ujar dia.