Sukses

Cara Bukalapak Jaga Kepercayaan Investor

Manajemen Bukalapak menyatakan akan menjaga kepercayaan investor dengan beberapa langkah, salah satunya meningkatkan tata kelola perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi perusahaan tercatat ke-28 di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bukalapak.com Tbk resmi menggunakan kode BUKA. Sebagai perusahaan unicorn pertama yang melantai di bursa saham, minat investor pada perusahaan ternyata sangat tinggi.

Melihat hal tersebut, Presiden Direktur Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin menegaskan pihaknya akan menjaga kepercayaan investor dengan beberapa langkah, salah satunya meningkatkan tata kelola perusahaan.

"Mendapatkan kepercayaan dari investor di seluruh dunia menjadi salah satu kembanggan, kami akan terus berusaha menjaga kepercayaan tersebut dengan menjadi perusahaan yang terus bertumbuh dengan meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik," katanya, Jumat (6/8/2021).

Tak hanya itu, Rachmat juga mengatakan bila pihaknya akan senantiasa menjaga hubungan dengan stakeholder terkait agar perusahaan tetap mampu memegang komitmen dengan para investor.

"Kami juga akan berusaha meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh steakholder," ujarnya.

Selain itu, Komisaris Utama Bukalapak, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyebut, perjalanan Bukalapak selama 11 tahun menjadi pengalaman berharga untuk selalu meningkatkan performa perusahaan.

"Perjalanan Bukalapak 11 tahun membuat kami bangga telah menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan berkontribusi bagi masyarakat luas khususnya UMKM," tuturnya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Harapan

Setelah resmi melantai di bursa saham, Bambang yakin Bukalapak bisa menjadi salah satu perusahaan publik yang memiliki kinerja terbaik.

"Kami yakin Bukalapak bisa menjadi salah satu perusahaan publik dengan kinerja terbaik, ditopang dengan modal bisnis yang terbukti sehat, dan tingkat perseroan yang terus meningkat dan tata kelola yang optimal," katanya.