Liputan6.com, Jakarta - Saham anyar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masuk dalam saham big cap atau berkapitalisasi besar dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun.
Merujuk data RTI, kapitalisasi pasar Bukalapak mencapai Rp 109,25 triliun. Melebihi dari yang diperkirakan sebelumnya di kisaran Rp 87,6 triliun. Saham BUKA masuk 15 besar emiten berkapitalisasi besar di BEI.
Baca Juga
“Bukalapak market cap-nya akan bertambah Rp 77,3 triliun sampai 87,6 triliun, tergantung dari pricingnya di harga antara Rp 750 - Rp 850,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna sebelumnya, ditulis Sabtu (7/8/2021).
Advertisement
Pada perdagangan perdana, saham BUKA terpantau langsung bertengger di jajaran top gainers. Berdasarkan data RTI, saham BUKA menyentuh auto reject atas (ARA) atau naik 24,71 persen ke level 1.060.
Saham BUKA dibuka naik Rp 205 ke posisi Rp 1.055 per saham. Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 1.060 dan terendah Rp 1.055.
Total frekuensi perdagangan saham BUKA tercatat sebanyak 4.598 kali, dengan volume perdagangan 16.290.893 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,5 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minat Investor Tinggi
Melihat hal ini, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menegaskan, bukan sesuatu yang mengejutkan. Tingginya minat investor menjadi salah satu penyebab ARA bisa terjadi.
"Bukalapak IPO, prediksinya langsung ARA dan itu terjadi seperti prediksi banyak orang. Biasanya sebuah perusahaan kalau ARA itu hanya 10 hingga 20 lot atau 100-200 lot, sehingga 2-3 hari baru orang mau beli lebih gampang," katanya.
Chief Executive Officer (CEO) PT Bukalapak.com (BUKA) Rachmat Kaimuddin mengungkapkan, pemesanan saham IPO perseroan mencapai 100 ribu Single Investor Identification (SID). Hal ini mencerminkan minat investor yang tinggi di pasar modal Indonesia.
"Ini landmark deal buat Indonesia dari sisi size IPO terbesar dari sejarah bursa. Kita lihat peminat luar bisa banyak sekali, pemesan SID ada 100 ribu, sangat disyukuri," kata dia.
Advertisement