Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan all commerce, PT Bukalapak.com Tbk atau Bukalapak resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Agustus 2021. Saham Bukalapak diperdagangkan dengan kode BUKA.
Didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bukalapak bertujuan membantu warung-warung yang mengalami kesulitan beradaptasi di era internet.
Baca Juga
Bermodal Rp 80 ribu, mereka gunakan untuk pemesanan alamat website yang digunakan Bukalapak hingga sekarang. Seiring berjalannya waktu, pada 2017 Bukalapak berhasil bertengger sebagai startup unicorn dengan valuasi mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Pada tahun yang sama, Bukalapak meluncurkan Mitra Bukalapak untuk membantu warung-warung ini bersaing dengan toko-toko modern.
Advertisement
11 tahun berjalan, Bukalapak akhirnya mantap untuk membawa perusahaan go public. Berikut Liputan6.com telah merangkum fakta menarik IPO Bukalapak, ditulis Sabtu (7/8/2021):
Jadi Tonggak Sejarah
Melantainya Bukalapak disebut-sebut menjadi tonggak sejarah. Pasalnya, ini kali pertama perusahaan teknologi melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Indonesia.
"Momen ini merupakan sebuah tonggak sejarah dan era baru bagi BEI, di mana untuk pertama kalinya sebuah perusahaan startup teknologi unicorn secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI,” ujar Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi dalam seremoni pendacatatan saham Bukalapak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IPO Paling Besar di Indonesia
Dalam gelaran IPO tersebut, Bukalapak berhasil mengantongi dana segar hingga Rp 21,9 triliun. Raihan ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
Sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per lembar saham.
“IPO Bukalapak sebesar USD 1,5 miliar adalah yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, sekaligus pencatatan perdana saham pertama oleh unicorn teknologi di bursa efek di Asia Tenggara,” kata Head of Global Banking for Southeast Asia and India, UBS, Nicolo Magni.
Advertisement
Masuk Emiten Big Cap
Merujuk data RTI, kapitalisasi pasar Bukalapak mencapai Rp 109,25 triliun. Melebihi dari yang diperkirakan sebelumnya oleh bursa di kisaran Rp 87,6 triliun.
“Bukalapak market cap-nya akan bertambah Rp 77,3 triliun sampai 87,6 triliun, tergantung dari pricingnya di harga antara Rp 750 - Rp 850,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna sebelumnya, ditulis Sabtu, 7 Agustus 2021.
Pada perdagangan perdananya, saham BUKA terpantau langsung bertengger di jajaran top gainers. Saham BUKA menyentuh auto reject atas (ARA) atau naik 24,71 persen ke level 1.060.
Total frekuensi perdagangan saham 4.598 kali dengan volume perdagangan 16.290.893. Nilai transaksi Rp 1,5 triliun.
Saham BUKA Kelebihan Permintaan
Saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) saat bookbuilding. Sehingga Bukalapak telah menambah porsi pooling allotment bagi investor retail dari semua 2,5 persen ke 5 persen dari total pemesanan yang tersedia.
Tercatat jumlah pemesanan yang tinggi melalui metode pooling dan allotment mencapai sekitar Rp 4,8 triliun. Oleh karena itu, nilai dari saham yang dialokasikan untuk porsi pooling allotment bagi investor retail naik, dari yang sebelumnya Rp 547,5 miliar menjadi sekitar Rp 1,1 triliun.
”Bukalapak berhasil melalui proses IPO ini dan diterima dengan amat baik oleh para investor domestik dan internasional. Tercatat bahwa penawaran saham Bukalapak (melalui metode pooling) mengalami kelebihan permintaan sekitar 8,7 kali lipat, dengan pemesanan dari hampir 100.000 investor,” sebut Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim.
Advertisement
Tarik Investor Paling Banyak Sepanjang Sejarah
Meski di tengah pandemi COVID-19, gelaran IPO Bukaapak disambut baik oleh para pelaku pasar. Terbukti dari jumlah investor yang hampir menyentuh 100 ribu SID.
Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap Bukalapak, perusahaan yang berfokus kepada pemberdayaan UMKM yang merupakan penggerak utama ekonomi Indonesia serta kunci potensi ekonomi di tanah air.
"PT Bukalapak.com Tbk merupakan perusahaan tercatat yang mampu menarik investor paling banyak. Tercatat sekitar 96 ribu investor berpartisipasi pada pelaksanaan public offering Perseroan,” kata Inarno.