Sukses

HUT ke-44 Pasar Modal, Jokowi Ingatkan Waspadai Ekonomi Kuartal III 2021

Presiden Jokowi menuturkan, tekanan berat COVID-19 berdampak terhadap pelaku pasar modal.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau untuk mewaspadai kondisi perekonomian lebih berat pada kuartal III 2021. Hal ini seiring varian delta COVID-19 yang menahan aktivitas masyarakat sehingga berdampak terhadap ekonomi.

Jokowi menuturkan, tekanan berat COVID-19 berdampak terhadap pelaku pasar modal. Hal tersebut memang ujian berat. Namun, Indonesia mampu mempertahankan geliat perekonomian. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang naik 7,07 persen.

"Saya memahami beratnya tekanan COVID-19 terhadap pelaku pasar modal, ini memang ujian berat. Namun, kita mampu pertahankan geliat perekonomian kita," kata dia saat memberikan sambutan HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8/2021).

Akan tetapi, Jokowi mengatakan dapat kabar baik dari pasar modal. Ia mengapresiasi kenaikan jumlah investor yang signifikan hingga Juli 2021. Jumlah investor naik sekitar 50,04 persen.

"Naik empat kali lipat dari 2017 yang saya senang peningkatan investor di pasar modal didominasi investor domestik, milenial akan berkontribusi tahan tekanan pasar modal," kata dia.

Ia menambahkan, jumlah perusahaan yang menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) juga tetap tumbuh bahkan tertinggi di ASEAN.

"Capaian yang baik ini selama empat tahun berturut-turut namun demikian kita harus tetap waspada kuartal III kondisi ekonomi lebih berat," ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Imbauan Jokowi

Ia menambahkan, varian delta COVID-19 pada awal Juli 2021 sudah memaksa masyarakat untuk menahan mobilitas. Hal itu berdampak terhadap ekonomi.

"Hal inilah yang harus diwaspadai termasuk oleh pasar modal," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi mengatakan, pasar modal berpeluang tumbuh lebih baik ke depan bahkan di tengah pandemi COVID-19. Ini ditunjukkan dari nilai transaksi harian pada pelaksanaan pembatasan kegiatan sosial berskala besar (PSBB).

"Nilai transaksi harian di bursa justru meningkat Rp 7,5 triliun-Rp 8 triliun. Bahkan setelah PSBB kedua berakhir, nilai transaksi harian bahkan mencapai Rp 13,1 triliun. Momentum ini harus selalu dijaga dan tingkat kepercayaan terhadap pasar modal harus jadi prioritas," kata dia.

Kemudian digitalisasi harus dipercepat, produk, kualitas pelayanan harus diperbaiki. "Penegakan hukum secara tegas dan transparan serta ekosistem nasional harus sama kita perbaiki," ujar dia.