Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Kamis, (12/8/2021).
CEO PT Indosurya Bersinas Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih menunjukkan pola terkanan terbatas.
Baca Juga
Ia menilai, minimnya sentimen serta perlambatan ekonomi yang terjadi masih menjadi tantangan tersebut bagi emiten. Hal ini terutama yang tercatat di pasar modal Indonesia. IHSG akan bergerak di kisaran 6.001-6.202.
Advertisement
“Sehingga belum terlihat pemicu yang dapat mendorong kenaikan IHSG, selain fluktuaktif komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberikan pengaruh terhadap IHSG. IHSG masih berpotensi dalam tekanan,” kata dia.
Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia menuturkan, IHSG berpotensi kembali tertekan secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran 6.051-6.135.
“Pergerakan IHSG break out moving average 20 hari dan mampu bertahan pada moving average 50 hari secara teknikal. IHSG menguji support bullish trend jangka menengah yang berada di kisaran MA50 pada level 6.057 sebagai konfirmasi mempertahankan posisi di atas level psikologis 6.000,” tulis dia dalam catatannya.
Lanjar mengatakan, di Asia, investor masih fokus pada tindakan keras Tiongkok terhadap perusahaan swasta setelah PBOC meningkatkan pengawasan perbankan, perusahaan asuransi serta menyerukan untuk memangkas suku bunga karena COVID-19 varian baru mengancam pemulihan ekonomi.
Investor terus mengevaluasi implikasi dari kemungkinan pengumuman pengurangan Fed dalam beberapa bulan ke depan, penyebaran varian delta COVID-19 dan tindakan keras China.
“Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bergerak mencoba menguat di perdagangan hari ini,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham, William memilh saham PT Indo Tambang raya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati secara teknikal, ia memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA).
Selain itu, PT Essa Surya Perkasa Tbk (ESSA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Timah Tbk (TINS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Advertisement