Manajemen kelompok usaha Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mulai berbenah mengurus bisnis perusahaan yang selama tiga tahun terakhir terus mencetak rugi. Salah satunya adalah memfokuskan pertumbuhan signifikan perusahaan pada tiga sektor yaitu energi, infrastruktur, dan perkebunan.
Tak hanya itu. Perusahaan juga mulai memberikan perhatian pada anak usaha non-publiknya. Selama ini, perusahaan yang sahamnya tak tercatat di bursa saham ini dinilai mulai tumbuh dengan baik.
"Kami ingin terus menjaga pertumbuhan organik perusahaan ini melalui investasi di pengembangan proyek yang berbasis sumber daya alam dan infrastruktur," kata Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers, Bobby Gafur Umar dalam keterangan tertulisnya, Senin, (3/12/2012).
Bobby menjelaskan, kinerja sejumlah anak usaha non-publik perseroan telah tumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di sektor manufaktur, tercatat pendapatan perusahaan non-publik selama sembilan bulan terakhir telah mencapai Rp 2,5 triliun atau bertambah Rp 900 miliar dibandingkan setahun sebelumnya.
Advertisement
Sejumlah perusahaan manufaktur yang tercatat sebagai anak usaha BNBR diantaranya adalah PT Bakrie Building Industries (BBI), PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Tosanjaya.
Selain dari ketiga unit bisnis itu, BNBR juga mulai memperhitungkan kinerja dari PT Bakrie Energy International. Bahkan, manajemen telah mendorong mendorong agar perusahaan melanjutkan bisnis dengan nilai tambah lebih besar.
Bisnis lain yang diincar Bakrie Energy International diantaranya logistik dan fasilitas pendukung industri batubara di Kalimantan dan sekitarnya.
"Kami juga mendorong agar perusahaan masuk ke perdagangan produk oleokimia PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk di Sumatera Utara," jelas Bobby. (SHD/IGW)