Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali kedatangan empat emiten baru dalam waktu dekat. Sepanjang 2021, sudah ada 28 emiten baru tercatat di Bursa. Total keseluruhan yang tercatat di Bursa saat ini berjumlah 749 emiten.
Adapun empat emiten tersebut berasal dari berbagai sektor saham yang berbeda. Antara lain PT Indo Oil Perkasa Tbk yang bergerak dalam bidang pengolahan produksi kopra dan penjualan minyak kelapa, dan PT Prima Andalan Mandiri Tbk yang bergerak pertambangan batu bara dan jasa pertambangan.
Baca Juga
Kemudian ada PT Geoprima Solusi Tbk yang bergerak dari di bidang perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya. Serta PT Kedoya Adyaraya Tbk yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta.
Advertisement
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menilai, berdasarkan sektornya, empat calon emiten itu berpotensi menarik minat investor. Namun, Reza menekankan daya tarik dari IPO akan lebih ditentukan oleh harga saham yang ditawarkan dan prospek bisnis perusahaan ke depan.
“Kalau lihat dari rencana tersebut, maka paling tidak semuanya punya peluang menarik minat dari para pelaku pasar, karena tergantung dari pricing atau harga saham yang ditawarkan, prospek bisnis ke depan dan sustainabilitynya, GCG, manajemen dan proyeksi keuangannya,” kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (13/8/2021).
Untuk itu, Reza mengatakan calon investor perlu untuk mencermati prospektus IPO dan melakukan analisis terhadap perusahaan yang akan lepas saham ke publik. Hal ini untuk menghindari potensi kerugian yang tidak diinginkan.
“Pelaku pasar wajib dan harus pelajari prospektus dan analisis perusahaan dengan sebaik-baiknya. Sehingga terhindar dari ikut-ikutan membeli saham,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cermati Fundamental
Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menekankan pentingnya melakukan analis dari sisi fundamental Perusahaan. Hal ini utamanya untuk investor yang hendak melakukan investasi untuk jangka panjang.
"Perlu diingat, untuk tipe investasi jangka panjang harus dilihat kinerjanya yang positif. Kalau untuk tipe trader atau mencari peluang sehari langsung lepas, tidak mengenal fundamental karena bersifat spekulatif,” kata dia.
Selain itu, nilai emisi IPO perlu diperhitungkan. Sukarno beranggapan, hal ini bisa menjadi patokan untuk memastikan market makernya bisa menggerakkan sahamnya untuk terus naik. Sukarno mengatakan, menarik atau tidaknya sektor akan sangat ditentukan oleh tren pasar. Saat ada sektor yang sedang naik, itu akan menjadi acuan bagi sektor lainnya.
“Yang pastinya, sektor yang saat ini sedang tren naik atau berpeluang transisi menjadi naik, bisa jadi acuan untuk menilai menarik atau tidaknya saham-saham IPO tersebut,” ujar dia.
Advertisement
Perusahaan yang Bakal Gelar IPO
PT Indo Oil Perkasa Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu setara 33,04 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan. Harga saham IPO yang ditawarkan Rp 270-Rp 300 per saham.
Total nilai hasil IPO sebanyak-banyaknya Rp 45 miliar. Kemudian PT Prima Andalan Mandiri Tbk akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga saham IPO ditawarkan Rp 1.420-Rp1.600 per saham. Dana yang akan diperoleh dari hasil IPO sebesar-besarnya Rp 568,89 miliar.
PT Prima Andalan Mandiri Tbk akan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan dengan nilai nominal Rp 100.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga saham IPO ditawarkan Rp 1.420-Rp1.600 per saham. Dana yang akan diperoleh dari hasil IPO sebesar-besarnya Rp 568,89 miliar.
Lalu PT Geoprima Solusi Tbk, akan melepas sebanyak-banyakan 166,66 juta saham ke publik. Jumlah saham yang ditawarkan itu 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 50. Harga penawaran saham Rp 175-Rp 180 per saham. Total dana yang diraup dari IPO sekitar Rp 29,16 miliar - Rp29,99 miliar.