Liputan6.com, Jakarta - Memiliki jaringan bioskop di Amerika Serikat, Odeon siap menerapkan sistem pembayaran baru bagi pelanggan. Hal ini menarik perhatian karena alat pembayaran yang digunakan yakni mata uang digital, khususnya bitcoin.
Seperti dilansir dari BBC, ditulis Sabtu, (14/8/2021), pemilik Odeon, Adam Aron mengatakan, pihaknya telah mengeksplorasi teknologi dan AMC dapat berpartisipasi dalam dunia uang kripto yang sedang berkembang saat ini.
Baca Juga
Sebagai perusahaan yang memiliki jaringan bioskop terbesar Amerika Serikat, pemilik Odeon belum mengatakan apakah bitcoin juga akan diberlakukan untuk jaringan bioskop di Eropa.
Advertisement
"Peningkatan pengetahuan ini telah memberi saya kepercayaan diri untuk memberi tahu Anda semua hari ini bahwa AMC dengan ini secara resmi mengumumkan bahwa pada akhir tahun kami akan memiliki sistem teknologi informasi untuk menerima Bitcoin," ujar Aron.
Beberapa minggu ini, bitcoin telah mengalami kenaikan harga. Cryptocurrency atau uang kripto yang sangat spekulatif ini diperdagangkan sekitar USD 45.000 atau sekitar Rp 646,28 juta (asumsi kurs Rp 14.362 per dolar AS) setelah jatuh di bawah USD 30.000 bulan lalu.
Berkembangnya mata uang digital juga diimbangin dengan banyaknya bisnis yang mulai menerimanya sebagai pembayaran utama, termasuk operator seluler AS AT&T, Microsoft, dan Wikipedia.
"Saya harus belajar lebih banyak dalam enam bulan terakhir tentang blockchain dan cryptocurrency daripada yang saya pelajari selama satu dekade sebelumnya,” kata Aron.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham AMC Melonjak
Para komentator menyarankan AMC untuk menarik para pedagang amatir. Bersama situs media sosial Reddit, para investor telah menaikkan harga saham AMC hingga 1.500 persen tahun ini.
Setelah pengumuman Bitcoin, saham AMC melonjak hampir 6 persen pada Selasa 10 Agustus 2021, sebelum akhirnya mengalami penurunan kembali.
AMC juga merupakan saham trending teratas di situs media sosial Stocktwits, menurut Reuters. Sejumlah studio Hollywood memilih untuk tak merilis filmnya selama pandemi di bioskop dan menggunakan sistem online. Saat ini, sebagian besar bioskop telah dibuka kembali.
Advertisement