Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang tertekan pada perdagangan saham Kamis (19/8/2021). Rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan mewarnai laju IHSG.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi wajar di tengah sentimen yang akan mewarnai pergerakan IHSG pada Kamis, 19 Agustus 2021.
Baca Juga
Salah satunya, William mengatakan, rilis data ekonomi tentang tingkat suku bunga yang diperkirakan masih berada dalam kondisi tidak berubah di posisi 3,5 persen. Selain itu, perlambatan ekonomi masih akan memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten ke depan.
Advertisement
Namun, untuk jangka panjang masih terlihat perbaikan ekonomi akan terjadi dalam tempo cepat dan lambat sehingga dapat kembali mendorong kenaikan IHSG dalam jangka panjang.
“IHSG berpotensi berada dalam tekanan. Kisaran IHSG 5.996-6.178,” kata dia dalam catatannya.
Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia menuturkan, secara teknikal, pergerakan IHSG masih akan tertahan dan berpotensi melemah. IHSG kembali menguji level support MA20 dan MA50 dengan rentang pergerakan 6.068-6.179.
Sedangkan sentimen yang akan pengaruhi IHSG antara lain, dari dalam negeri, Lanjar menuturkan, investor menanti hasil keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga dan prospek kebijakan moneter ke depan setelah arah the Fed dalam pengurangan stimulus mulai terang.
Sedangkan dari bursa saham Asia diperkirakan melemah setelah ada penurunan pada mayoritas indeks saham utama di wall street. Hal ini dipicu risalah the Fed yang mengindikasikan mulai mengurangi stimulus mulai akhir 2021.
Sebagian besar pejabat the Fed mayoritas setuju untuk bisa mulai memperlambat laju pembelian obligasi akhir 2021 mengingat kemajuan yang dicapai pada data inflasi dan pekerjaan.
“Secara sentiment IHSG berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk rekomendasi saham pilihan, William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati secara teknikal, Lanjar memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Siloam Hospital Tbk (SILO), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Advertisement