Sukses

Bursa Saham Eropa Merosot Gara-Gara Sinyal Tapering The Fed

Bursa saham Eropa merosot pada perdagangan Kamis, 19 Agustus 2021 seiring investor mencerna risalah pertemuan the Federal Reserve (bank sentral AS).

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Kamis, (19/8/2021) seiring investor mencerna risalah terbaru bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Indeks Stoxx 600 melemah 1,6 persen. Seluruh sektor saham berada di zona merah. Sektor saham tambang dan ritel alami kerugian. Indeks CAC40 di Prancis turun 2,4 persen. Indeks FTSE di Inggris susut 1,7 persen. Indeks Xetra DAX Jerman melemah 1,7 persen. Demikian mengutip dari CNBC, Kamis pekan ini.

Selama sepekan terakhir, data ekonomi dari Amerika Serikat (AS), Eropa dan China menunjukkan tingkat pemulihan ekonomi utama melambat dalam beberapa bulan terakhir.

Saham berjangka Amerika Serikat pun mengikuti bursa saham Asia yang tertekan. Penurunan terjadi setelah rilis catatan pertemuan the Federal Reserve yang menunjukkan para pejabat sepakat memperlambat laju pembelian obligasi pada akhir 2021. Pasar telah gelisah terhadap prospek tapering selama berminggu-minggu.

"Pelonggaran kebijakan moneter the Fed yang telah berlaku sejal 2020 telah memberikan dukungan kepada pasar keuangan dengan menurunkan imbal hasil obligasi,” ujar Chief Market Analyst AvaTrade, Naeem Aslam, dikutip dari yahoo finance.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Investor Beralih ke Aset Berisiko

Ia menambahkan, tingkat imbal hasil obligasi yang rendah membuat investor beralih ke aset berisiko seperti saham.

“Pergeserah ke arah kebijakan moneter yang lebih ketat di sisi lain menunjukkan bank sentral tidak mungkin memberikan tingkat yang sama, likuiditas kepada investor dalam waktu dekat,” ujar Aslam.

Di Asia, saham cenderung tertekan. Indeks Hang Seng merosot 2,1 persen, indeks SSE susut 0,6 persen dan indeks Nikkei melemah 1,1 persen.