Sukses

Sinar Mas Donasikan 54 Ton Oksigen Cair ke Kalimantan Tengah

Grup Sinar Mas berupaya membantu menjaga ketersediaan pasokan oksigen di Kalimantan Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Grup Sinar Mas donasikan 54 ton oksigen cair di Kalimantan Tengah.Hal ini dilakukan untuk turut memperkuat layanan bagi pasien COVID-19 di daerah tersebut.

"Mengingat upaya bersama memerangi pandemi Covid-19 masih berlangsung, kami berupaya membantu menjaga ketersediaan pasokan oksigen di sana melalui donasi 18 ton oksigen cair," kata Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (21/8/2021).

Di Palangkaraya, penyerahan dilakukan oleh Kepala Perwakilan Perkebunan Sinar Mas Kalimantan Tengah, AU Rizky Djaya Damanik mewakili seluruh pilar bisnis Sinar Mas di sana, kepada Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo. "Donasi ini adalah tahap pertama dari keseluruhan bantuan 54 ton oksigen cair,” ujar Saleh.

Dia menuturkan, inisiatif tersebut selaras dengan imbauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Yakni agar industri berbasis perkebunan dan kehutanan yang memproduksi oksigen cair dapat terlibat membantu memenuhi kebutuhan sejumlah daerah. Sebelumnya, donasi dalam jumlah yang sama telah tersalurkan di Jambi pada 9 Agustus 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Bakal Diproses Oksigen Siap Pakai

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengapresiasi atas kepedulian Sinar Mas. "Sinergitas yang patut dicontoh oleh perusahaan lain yang berinvestasi di Kalteng. Karena adanya oksigen ini betul-betul membantu ketersediaan oksigen rumah sakit," ujar Edy.

Bantuan oksigen cair ini akan diproses menjadi oksigen siap pakai di RSUD dr Doris Sylvanus. Jika rumah sakit lain membutuhkan, juga akan disalurkan sesuai kebutuhan.

“Saat ini ketersediaan oksigen merupakan kebutuhan dan sangat diperlukan. Lantaran, selain obat-obatan, oksigen juga menjadi salah satu komponen penting dalam mengurangi risiko kematian pasien yang memiliki gejala berat,” ujarnya.