Sukses

Spotify Siapkan Rp 14,41 Triliun untuk Buyback Saham

Bukan hal baru, sebagian perusahaan memang sering kali menggunakan sebagian uangnya untuk membeli kembali sahamnya, termasuk Apple, Alphabet dan Microsoft.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan streaming musik Spotify resmi mengatakan akan menghabiskan dana hingga USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,41 triliun (asumsi kurs Rp 14.411 per dolar Amerika Serikat) hingga 21 April 2026 untuk membeli kembali sahamnya atau buyback. Angka tersebut berada di bawah 2,5 persen dari kapitalisasi pasar Spotify yang mencapai USD 41,06 miliar.

Seperti dilansir techcrunch, Senin (23/8/2021), perusahaan sebelumnya pernah melakukan program buyback serupa pada 2018. Bukan hal baru, sebagian perusahaan memang sering kali menggunakan sebagian uangnya untuk membeli kembali sahamnya, termasuk Apple, Alphabet dan Microsoft.

Tujuan dari upaya tersebut ialah mengembalikan uang tunai kepada pemegang saham. Pembelian kembali bersama dengan dividen adalah salah satu cara utama perusahaan untuk memberi penghargaan kepada pemegang saham.

Dengan membeli saham mereka sendiri, perusahaan juga dapat meningkatkan nilai saham individu mereka. Dengan membatasi saham yang beredar, jumlah saham perusahaan menurun dan nilai masing-masing saham secara teori meningkat, karenamewakili fraksi kepemilikan yang lebih besar di perusahaan.

Saham Spotify telah diperdagangkan dengan kisaran USD 387,44 dalam 12 bulan terakhir. Meski demikian, sahamnya turun dan berada di angka USD 215,84. Dari perspektif itu, Spotify memutuskan untuk menggunakan sejumlah uang untuk membeli kembali ekuitasnya sendiri.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Neraca Keuangan Spotify

Akan tetapi, bukankah Spotify masih merupakan perusahaan yang berkembang? Ini tentu tidak dinilai berdasarkan bobot keuntungannya. Pada paruh pertama  2021, Spotify membukukan laba bersih hanya € 3 juta dari pendapatan € 4,5 miliar.

Jika Spotify masih merupakan perusahaan yang berfokus pada pertumbuhan, bukankah seharusnya Spotify mempertahankan modalnya untuk berinvestasi dalam podcast eksklusif dan sejenisnya. Untuk menjawabnya harus memeriksa neraca perusahaan. Dari pendapatan semester II  2021 , berikut adalah angka-angka kuncinya:

• Spotify menutup kuartal kedua dengan € 3,1 miliar tunai dan setara kas, kas terbatas, dan investasi jangka pendek.”

• Pada kuartal kedua, Spotify menghasilkan arus kas bebas sebesar € 34 juta. Angka itu naik € 7 juta dari tahun sebelumnya meskipun kebutuhan modal kerja yang lebih tinggi timbul dari pembayaran lisensi tertentu, seperti podcast, dan piutang iklan yang lebih tinggi.