Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Selasa (24/8/2021). IHSG dinilai berusaha keluar dari rentang konsolidasi.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha naik dan keluar dari rentang konsolidasi wajarnya.
Baca Juga
Ia mengatakan, jika level resistance terdekat berhasil ditembus, IHSG masih berpotensi untuk mengalami kenaikan jangka pendek. Akan tetapi, masih minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG yang disebabkan oleh kondisi perlambatan ekonomi cukup menjadi tantangan tersendiri bagi pergerakan IHSG.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas. Kisaran IHSG 5.872-6.123,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG masih diikuti dengan tekanan beli yang cukup besar dan penguatannya tertahan oleh moving average (MA)20.
Ia memperkirakan, selama IHSG belum mampu break resistance 6.263, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave © dari wave € dari wave (X) pada skenario hitam. Dengan demikian, penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji 6.130-6.180 dan masih rawan koreksi untuk menuju 5.850-5.900.
"Best case, pada skenario merah, bila IHSG mampu bergerak di atas support 5.938 dan break 6.263, posisi IHSG sedang berada di awal wave (Y),” kata dia.
Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 5.938,5.884 dan resistance 6.179,6.263.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indotambang Raya Megah Tbk (ITMG), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).
Untuk saham pilihan, Herditya memilih saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA).
Advertisement