Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan membeli kembali saham atau buyback saham maksimal 250 juta lembar saham.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (24/8/2021), PT Kalbe Farma Tbk akan buyback saham sejak 20 Agustus 2021-19 November 2021. Jumlah saham yang akan dibeli maksimal 250 juta lembar saham dengan perkiraan nilai buyback Rp 250 miliar.
Baca Juga
"Perseroan membatasi harga pembelian saham sebesar maksimum Rp 1.200 per saham,” tulis perseroan.
Advertisement
Perseroan menyatakan memiliki modal kerja dan cadangan dana yang memadai. Buyback saham akan dibiayai dari kas internal perseroan sehingga tidak membutuhkan pembiayaan tambahan dan tidak berdampak signifikan kepada penurunan pendapatan.
Selain itu, pelaksanaan rencana buyback saham ini tidak berdampak terhadap pendapatan perseroan. Rencana pembelian kembali saham akan mengakibatkan penurunan jumlah saham beredar, tetapi diperkirakan tidak berdampak terhadap laba per saham perseroan.
“Pembelian kembali akan dilaksanakan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia, dan untuk itu perseroan akan menggunakan jasa dari perantara pedagang efek,” ujar perseroan.
Perseroan mengharapkan buyback saham dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuaktif, selain memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham perseroan secara fundamental.
Buyback saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Seiring saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham KLBF
Pada penutupan sesi pertama perdagangan Selasa, 24 Agustus 2021, saham KLBF melemah 0,38 persen ke posisi Rp 1.295 per saham. Saham KLBF dibuka stagnan di posisi Rp 1.300 per saham.
Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.305 dan terendah Rp 1.295 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.491 kali dengan volume perdagangan 88.283. Nilai transaksi Rp 11,5 miliar.
Advertisement