Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (25/8/2021). Adapun fluktuasi harga komoditas dinilai belum akan pengaruhi pasar saham.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG yang akan dilalui terlihat berpotensi berkutat dalam rentang konsolidasi wajar. Ia menilai, fluktuaktif harga komoditas dan nilai tukar rupiah belum akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.
Baca Juga
Ia menuturkan, kondisi perlambatan ekonomi juga masih akan terus memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten. “Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan. IHSG berada di kisaran 5.872-6.123,” kata dia.
Advertisement
Sementara itu, Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpeluang menguat secara teknikal pada perdagangan Rabu pekan ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.069-6.154.
“Indikator stochastic dan RSI masih memberikan signal bullish momentum dan Indikator MACD yang bergerak positif,” ujar dia dalam catatannya.
Sedangkan secara sentimen dari eksternal bursa Asia berpotensi menguat diperdagangkan Rabu pekan ini seiring bursa saham Amerika Serikat yang naik dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor. Laporan pendapatan yang kuat dan reli harga komoditas menjadi faktor utama meningkatnya kepercayaan pada pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
Lanjar menambahkan, harga minyak memperpanjang kenaikan sebagian karena keberhasilan China dalam menghentikan penyebaran COVID-19 yang dapat meredakan beberapa kekhawatiran tentang dampak varian delta pada permintaan.
“Harga komoditas mayoritas menguat minyak WTI naik 2,89 persen, batu bara naik 3,2 persen, timah naik 1,67 persen, dan nikel naik 0,86 persen. Secara sentimen IHSG berpotensi menguat,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan
Untuk saham yang menjadi pilihan antara lain, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII).
Selain itu, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Untuk saham pilihan, Lanjar memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).
Kemudian PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Advertisement