Sukses

Empat Strategi Wintermar Offshore Marine untuk Dukung Prospek Bisnis

Direktur Utama PT Wintermar Offshore Marine Tbk, Sugiman Layanto menuturkan, ada empat strategi yang disiapkan perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung bisnis perseroan dan antisipasi perkembangan industri minyak dan gas bumi (industri migas)

Direktur Utama PT Wintermar Offshore Marine Tbk, Sugiman Layanto menuturkan, ada empat strategi yang disiapkan perseroan. Pertama, fokus pada armada yang ramping dan efisien.

Sugiman menuturkan, armada lebih efisien ini artinya merestrukturisasi armada dengan armada yang meningkatkan pengembalian aset. Hal ini dilakukan dengan menjual kapal yang belum menguntungkan dan menggantikan dengan aset kapal yang hasilkan kontribusi lebih tinggi sesuai perkembangan pasar.

Pada semester I 2021, perseroan telah menjual dua kapal dan kini operasikan 41 kapal.Kedua, perseroan terus meningkatkan efisiensi operasional dengan menjaga basis biaya rendah.

"Dalam 3-4 tahun terakhir punya cost base dapat ditekan secara terpaksa bagaimana maintain cost rendah dengan tingkatkan otomatisasi dan digitalisasi untuk dapat mengendalikan kontrol. Dua hal ini dapat pertahankan low case base," ujar dia.

Ketiga, memposisikan pada area pertumbuhan masa depan seperti aset baru dan masuk pada sektor energi terbarukan. Perseroan akan investasi dan berkolaborasi dengan mitra serta diversifikasi selain industri minyak dan gas.

"Kurangi ketergantungan dengan oil integrasikan rencana usaha sekarang dan ke depan," kata dia.

Untuk masuk ke sektor energi terbarukan ini, Sugiman mengatakan, pihaknya akan memodifikasi sebagian armada sehingga tidak menggunakan belanja modal tinggi dalam dua tahun ini.

Ia menuturkan, sektor energi terbarukan ini termasuk baru di Asia Tenggara tetapi pasar baru mulai tercipta. Oleh karena itu perseroan mengalihkan sejumlah armadanya.

"Kami sudah pelajari, jajaki pasar. Salah satu armada kita saat ini di Taiwan dan bekerja di Taiwan ke depan akan berkembang lagi dan target suistanable dengan lakukan diversifikasi masuk ke renewable energy." ujar dia.

Keempat, untuk mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam perencanaan bisnis.

Selain itu, dalam keterangan tertulis perseroan, prospek industri yang positif didukung oleh harga minyak yang lebih tinggi menghasilkan permintaan lebih tinggi untuk OSV.

Dengan net gearing yang saat ini turun menjadi 29 persen dan akses ke pendanaan lewat persetujuan pemegang saham, Wintermar siap untuk mulai investasi lagi.

Perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement pada Kamis, 19 Agustus 2021.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Private Placement

Head Investor Relations and Corporate Planning PT Wintermar Offshore Marine Tbk, Pek Swan Layanto menuturkan, untuk pelaksanaan private placement memiliki jangka waktu dua tahun sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Sejak minggu lalu WINS bisa menerbitkan 415 juta saham. 15 juta saham untuk management and employee stock option program (MESOP) dan 400 juta diterbitkan untuk investor," kata dia.

Untuk target dana, Pek Swan mengatakan, hal itu tergantung harga pasar. Akan tetapi, dana yang akan diperoleh sekitar USD 4 juta-USD 5 juta.

PT Wintermar Offshore Marine Tbk akan menerbitkan 415 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam rangka private placement. Jumlah itu mewakili sebanyak-banyaknya 9,58 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Harga pelaksanaan penerbitan saham baru dalam private placement ini sekurang-kurangnya paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular sebelum tanggal permohonan pencatatan saham baru hasil private placement.

Perseroan akan menggunakan dana hasil private placement ini untuk mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha perseroan. Akan tetapi tidak terbatas pada rencana untuk memperbaiki struktur permodalan, menambah modal kerja, dan meningkatkan dana kas perseroan.