Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia turut mengalami dampak langsung dari pandemi COVID-19, karena kelesuan industri penerbangan komersial yang merupakan pelanggan-pelanggan utama.
Hal itu berdampak buruk terhadap likuiditas grup, sehingga secara langsung berpengaruh pada kemampuan grup dalam memenuhi kewajiban keuangannya kepada para pemberi pinjaman dan pemasoknya.
Baca Juga
Sehubungan dengan itu, GMF AeroAsia bersama dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) selaku pemegang saham mayoritas Grup, telah menyusun suatu rencana untuk mengurangi tekanan likuiditas.
Advertisement
Serta untuk memperbaiki posisi keuangannya agar Grup dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Upaya tersebut salah satunya dengan restrukturisasi fasilitas pendanaan sejumlah pihak.
Direktur Keuangan Perseroan, Edward Okky Avianto mengatakan, Perseroan telah mendapatkan persetujuan restrukturisasi fasilitas pendanaan. Serta secara aktif negosiasi restrukturisasi utang dagang bersama vendor atau supplier
"Kami sudah melakukan restrukturisasi terhadap Bank Himbara. Kita punya facility di BNI dan BRI itu kita lakukan per Juli 2021,” kata dia dalam paparan publik, Jumat (27/8/2021).
Rinciannya, untuk fasilitas dari BNI perpanjangannya variatif, mulai 2023 hingga 2027. Kemudian untuk BRI tenor fasilitas diperpanjang sampai dengan 2030. “Jadi dari Himbara ini, BNI dan BRI kita punya fasilitas total sekitar USD 320 juta,” kata Edward.
Selain kedua bank Himbara, Perseroan juga melakukan restrukturisasi fasilitas dari PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan Maybank. Keduanya telah menyepakati restrukturisasi berupa perpanjangan tenor masing-masing hingga 2026 dan 2027.
"Untuk IIF sekitar USD 20 juta kita sepakat diperpanjang sampai 2026. Dengan Maybank kita sepakat untuk term loan sekitar USD 34 juta kita perpanjang hingga 2027,” beber Edward.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proses Perpanjangan Kredit
Perseroan saat ini tengah dalam proses perpanjangan fasilitas kredit modal kerja CTBC dan waiver covenant untuk fasilitas-fasilitas Maybank dan CTBC.
Selain itu, Perseroan juga negosiasi dengan sejumlah vendor atau supplier rekanan dari Perseroan untuk perpanjangan tenor dengan nilai komitmen yang disanggupi Perseroan hingga USD 50 juta.
"Terkait dengan hutang dagang di luar utang fasilitas Bank, kami juga lakukan negosiasi utamanya perpanjangan tenor dengan beberapa vendor atau supplier rekanan dari perseroan. Totalnya sampai saat ini yang bisa kita lakukan komitmennya sekitar USD 40-50 juta yang kita perpanjang sekitar 2-3 tahun," ujar Edward.
Ke depan, Edward mengatakan Perseroan akan terus negosiasi dengan pihak vendor lain yang saat ini belum mencapai kesepakatan.
Advertisement