Sukses

Bumi Resources Cetak Laba Bersih Setara Rp 27,07 Miliar pada Semester I 2021

PT Bumi Resources Tbk membukukan pendapatan USD 421,86 juta atau sekitar Rp 6,04 triliun (asumsi kurs 14.318 per dolar AS) pada semester I 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI), emiten tambang batu bara membukukan kinerja laba positif sepanjang semester I 2021. Hal ini didukung dari kenaikan harga batu bara. Namun, pendapatan perseroan turun tipis.

PT Bumi Resources Tbk membukukan pendapatan USD 421,86 juta atau sekitar Rp 6,04 triliun (asumsi kurs 14.318 per dolar AS) pada semester I 2021. Realisasi pendapatan itu turun 4,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 440,43 juta.

Beban pokok pendapatan turun 16,2 persen dari USD 407,79 juta pada semester I 2020 menjadi USD 341,73 juta pada semester I 2021. Laba bruto perseroan naik 145,49 persen dari USD 32,64 juta pada semester I 2020 menjadi USD 80,13 juta pada semester I 2021.

Beban usaha perseroan naik dari USD 30,20 juta pada semester I 2020 menjadi USD 30,47 juta pada semester I 2021. Laba usaha melonjak 1.940 persen dari USD 2,43 juta pada semester I 2020 menjadi USD 49,65 juta pada semester I 2021.

Perseroan mencatat kenaikan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama dari USD 34,17 juta pada semester I 2020 menjadi USD 88,38 juta pada semester I 2021.

Penghasilan bunga naik dari USD 1,27 juta pada semester I 2020 menjadi USD 1,69 juta pada semester I 2021. Namun, laba selisih kurs perseroan susut dari USD 8,93 juta pada 30 Juni 2020 menjadi USD 423.137. Selain perseroan mencatat laba dari lain-lain sebesar USD 26,39 juta pada semester I 2021 dari sebelumnya rugi USD 18,3 juta.

PT Bumi Resources Tbk pun mencatatkan laba  yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 1,89 juta atau sekitar Rp 27,07 miliar pada semester I 2021. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi USD 86,10 juta.

Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava menuturkan, perseroan catat laba bersih didorong meningkatnya harga batu bara akibat ketidakseimbangan pasokan global. Selain itu, pandemi COVID-19, variable kondisi cuaca, kemacetan infrastruktur dan ketidakpastian politik.

“Meski dalam kondisi pandemi, produksi tetap terjaga seperti tahun sebelumnya. Langkah-langkah perlindungan dan keamanan yang ketat telah dilakukan di semua area operasional dan kantor kami,” ujar dia dalam keterbukaan informasi ke BEI.

Realisasi kenaikan harga batu bara sebesar 20 persen meniadi USD 56,2 per ton dari semester I 2020 sebesar USD 46,9 per ton yang berdampak pada kenaikan sebesar 10 persen pada laba bruto semester I 2021.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Total Liabilitas

Perseroan mencatat total liabilitas naik dari USD 3,29 miliar pada Desember 2020 menjadi USD 3,30 miliar pada 30 Juni 2021. Ekuitas tercatat naik menjadi USD 217,34 juta pada 30 Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 132,63 juta.

Total aset naik menjadi USD 3,52 miliar pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar USD 3,42 miliar pada Desember 2020. Perseroan kantongi kas dan bank sebesar USD 96,92 juta pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 USD 56,14 juta.