Liputan6.com, Jakarta -  Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah obligasi dan sukuk korporasi yang ada di pipeline berjumlah 29 emisi yang akan diterbitkan oleh 20 perusahaan hingga 27 Agustus 2021.
BEI memperkirakan pencatatan obligasi dan sukuk pada 2021 berjumlah lebih dari 84 emisi yang diterbitkan oleh 58 perusahaan.
Baca Juga
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, sepanjang 2021, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang berpotensi untuk diterbitkan ada sekitar Rp 82,9 triliun termasuk obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI.
Advertisement
Artikel potensi penerbitan obligasi dan sukuk bakal sentuh Rp 82,9 triliun pada 2021. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin (30/8/2021):
1.Potensi Penerbitan Obligasi dan Sukuk Bakal Sentuh Rp 82,9 Triliun pada 2021
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah obligasi dan sukuk korporasi yang ada di pipeline berjumlah 29 emisi yang akan diterbitkan oleh 20 perusahaan hingga 27 Agustus 2021.
BEI memperkirakan pencatatan obligasi dan sukuk pada 2021 berjumlah lebih dari 84 emisi yang diterbitkan oleh 58 perusahaan.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, sepanjang 2021, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang berpotensi untuk diterbitkan ada sekitar Rp 82,9 triliun termasuk obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI.
Berita selengkapnya baca di sini
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.Summarecon Agung Catat Laba Bersih Tumbuh 963,62 Persen pada Semester I 2021
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan kinerja positif sepanjang semester I 2021. Hal ini didukung dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
PT Summarecon Agung Tbk mencatat pendapatan bersih Rp 2,45 triliun pada enam bulan pertama 2021. Realisasi pendapatan itu tumbuh 12,68 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,18 triliun.
Beban pokok penjualan dan beban langsung naik 2,38 persen dari Rp 1,24 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,27 triliun pada semester I 2021. Demikian mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 29 Agustus 2021.
Advertisement
3.Pendapatan Jababeka Turun 10,79 Persen Jadi Rp 1,1 Triliun pada Semester I 2021
PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan kinerja penurunan pendapatan dan rugi yang melonjak pada semester I 2021.
PT Jababeka Tbk membukukan pendapatan Rp 1,11 triliun pada semester I 2021. Realisasi pendapatan itu turun 10,79 persen dibandingkan periode sama 2020 sebesar Rp 1,25 triliun.
Hal itu didorong pilar land development dan property alami penurunan pendapatan 34 persen menjadi Rp 436,3 miliar pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 663,1 miliar.