Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham, Senin (30/8/2021). Sentimen the Fed dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mempengaruhi laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan, IHSG naik 1,18 persen ke posisi 6.112,85. Indeks LQ45 menguat 1,77 persen ke posisi 860,68. Seluruh indeks acuan kompak menguat.
Baca Juga
Sebanyak 305 saham kompak naik sehingga angkat IHSG. 194 saham melemah dan 134 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.116,31 dan terendah 6.062,11.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 813.386 kali dengan volume perdagangan 13,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 670,91 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.410.
10 sektor saham kompak menguat. Indeks sektoral IDXindustry naik 2,36 persen Indeks sektoral IDXinfrastruktur mendaki 1,66 persen dan IDXbasic melambung 1,6 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Analis
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi IHSG sudah relatif terbatas dan berpeluang menguat. Hal ini juga sejalan dengan pergerakan bursa global yang masih relatif bergerak menguat.
Ia pun memperkirakan, IHSG masih berpeluang menguat pada sesi kedua perdagangan meski cenderung terbatas. “Rentang pergerakan IHSG 6.070-6.120, strategi trading jangka pendek menengah,” kata dia.
Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG yaitu dari hasil simposium Jackson Hole. The Fed tidak akan impulsif untuk menaikkan suku bunga. “Namun demikian, The Fed juga mengisyaratkan ada tapering. Hal ini juga sedikit banyak berpengaruh ke pergerakan bursa global dan IHSG,” ujar dia.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas, Harianto Wijaya dalam laporannya menyebutkan, kasus COVID-19 baru harian di Indonesia dalam tren turun dan mencapai di bawah level 10.000 atau tepatnya sekitar 7.427 kasus kemarin. Ia menilai, hal itu seharusnya memberi ruang bagi pemerintah untuk melonggarkan level PPKM saat ini.
“Pemerintah akan memberikan update tentang PPKM hari ini. Kami memperkirakan IHSG akan diperdagangkan lebih tinggi,” ujar dia.
Advertisement
Top Gainers dan Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham RIGS naik 25 persen
-Saham SHID naik 24,50 persen
-Saham JKON naik 23,68 persen
-Saham TIFA naik 22,22 persen
-Saham SMMT naik 21,34 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham SOFA turun 9,7 persen
-Saham GSMF turun 6,98 persen
-Saham TRUE turun 6,88 persen
-Saham MTSM turun 6,88 persen
-Saham CSMI turun 6,87 persen
Aksi Investor Asing
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:
-Saham INKP senilai Rp 33,2 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 33,1 miliar
-Saham ASII senilai Rp 32,5 miliar
-Saham ICBP senilai Rp 30,1 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 29,4 miliar
Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:
-Saham MSIN senilai Rp 7,9 miliar
-Saham IPTV senilai Rp 7,4 miliar
-Saham AMRT senilai Rp 5,2 miliar
-Saham RANC senilai Rp 4,4 miliar
-Saham ERAA senilai Rp 2,5 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia
Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Hang Seng naik 0,56 persen, indeks Korea Selatan Kospi naik 0,36 persen, indeks Jepang Nikkei mendaki 0,45 persen. Lalu indeks Thailand menguat 1,41 persen, indeks Shanghai melambung 0,16 persen, indeks Singapura naik 0,81 persen dan indeks Taiwan menguat 0,89 persen.