Sukses

MNCN Bakal Tebar Dividen Rp 8 per Saham

Selain tebar dividen, sisa laba bersih perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memutuskan membagikan dividen tunai Rp 120,4 miliar. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Perseroan akan distribusikan dividen tunai senilai Rp 120,4 miliar kepada para pemegang saham perseroan yang masing-masing akan menerika secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Setiap satu saham berhak menerima dividen tunai Rp 8 per saham berdasarkan jumlah saham pada tanggal cum dividen.

Sisa laba bersih perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan. Hal ini untuk memperkuat struktor permodalan Perseroan, upaya penurunan pinjaman bank pada neraca yang berkelanjutan, dan biaya ekspansi pada sektor digital perseroan.

"Kami telah berhasil melewati semester I dengan luar biasa di tahun ini, disertai dengan kinerja kuartal II 2021 yang solid di mana kami menghasilkan free cash flow yang kuat dan berhasil men-develerage neraca keuangan kami,” ujar Executive Chairman of MNC Group Hary Tanoesodibjo, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).

Ia menambahkan, pihaknya melihat peluang sangat luar biasa di dalam bisnis konten dan digital yang meliputi dua pilar inti perseroan yang akan menjadi fokus ke depan.

"Permintaan dan minat pada konten kami terus mengalami peningkatan yang luar biasa di berbagai platform, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga kami memiliki harapan yang tinggi bagi keduanya,” kata dia.

Hary menuturkan, RCTI+ dan pengembangan terbaru lini bisnis di esports dan bisnis terkait game juga menunjukan potensi yang sangat baik.

“Saya akan terus memimpin pengembangan bisnis kami yang berkelanjutan, di tengah perkembangan ruang lingkup media yang lebih luas saat ini,” ujar dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Perombakan Susunan Pengurus

Dalam RUPST tersebut juga sepakat mengangkat Noersing sebagai Direktur Utama dan Kanti Mirdiati Imansyah sebagai Wakil Direktur Utama. Keduanya bertugas dalam pengawasan operasional MNCN. 

Kemudian penunjukan Valencia Herliani Tanoesoedibjo yang akan berfokus secara keseluruhan pada bisnis digital Perseroan, Tantan Sumartana yang bertanggung jawab atas sales dan marketing untuk kedua aspek bisnis, digital dan nondigital.

Sementara itu, Dini Aryanti Putri akan berfokus pada lini pemrograman baik dari konten digital maupun non-digital. Penetapan atas keseluruhan Direksi Perseroan ini akan terhitung sejak ditutupnya Rapat tersebut.

Ella Kartika akan melanjutkan jabatannya sebagai Direktur yang bertugas dalam pengawasan atas pengembangan konten dan IP di seluruh sektor digital dan non-digital bisnis di bawah naungan MNC Studios. Ruby Panjaitan akan tetap menjabat sebagai CFO Perseroan. 

Hary Tanoesoedibjo sebagai Executive Chairman akan berfokus dalam memberikan strategi dan arahan pada seluruh Group MNCN, khususnya dalam memberikan inisiatif strategis terkait dalam perkembangan bisnis yang menyeluruh di sektor digital yang terus berkembang pesat dan monetisasi pendapatan untuk pertumbuhan Perseroan pada masa depan.

Joel Hogarth dan Syafril Nasution, masing-masing tetap melanjutkan tugasnya sebagai Komisaris Independen dan Komisaris.

Pada mata acara terakhir RUPST menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan memberikan wewenang penuh kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium serta persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan dan pengangkatan Akuntan Publik Independen tersebut.

Sementara itu, rencana pengurangan modal Perseroan sebagai mata acara RUPSLB, melalui pembatalan saham treasury milik MNCN belum dapat terselesaikan. Hal ini karena persetujuan kreditur yang mewakili 2/3 dari total pinjaman belum diterima, berdasarkan surat dari agen fasilitas 24 Agustus 2021. 

Akan tetapi, Perseroan akan terus berusaha untuk memperoleh persetujuan kreditur atas rencana pengurangan modalnya tersebut, dikarenakan pembatalan saham treasury akan berdampak baik bagi Perseroan dengan meningkatnya laba per saham (LPS) secara signifikan.