Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya MDI Ventures mengelola dana kelolaan USD 900 juta atau sekitar Rp 12,80 triliun (asumsi kurs Rp 14.223 per dolar AS), dan dana tersebut tidak hanya dari internal tetapi juga eksternal.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia, Budi Setiawan Wijaya menuturkan, pihaknya mengembangkan portofolio dengan investasi di 50 startup atau perusahaan rintisan yang tersebar di 12 negara.
Baca Juga
Dari portofolio tersebut, ia menilai cukup luar biasa baik dari target investee, exit dan nilai strategis. Dari 50 startup itu, tiga telah menggelar penawaran saham perdana atau initical public offering (IPO), enam telah diakuisisi pihak ketiga. Dua startup di bawah MDI juga sudah ada yang menjadi Kredivo dan Nium.
Advertisement
"Sementara dua perusahaan lainnya (disiapkan-red) jadi the next unicorn. Dengan pencapaian kami, MDI bawa hasil positif untuk bisnis digital Telkom,” ujar dia saat paparan public live, Senin (6/9/2021).
Dari investasi di Gojek, pihaknya mengharapkan perkuat kerja sama antara Telkomsel dan Gojek. “Kami berharap ciptakan benefit bagi pelanggan. Akselarasi digitalisasi di UMKM,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kolaborasi dengan Microsoft
Selain itu, perseroan juga sedang membangun data center yang beroperasi di Jakarta. Data center itu memiliki kapasitas 75 MW. Pada tahap pertama akan beroperasi 25 MW pada akhir 2021.
"Grup Telkom sekarang ada di 26 lokasi data center. 21 di Indonesia, dan lima di luar Indonesia termasuk di Singapura dan Hong Kong,” kata dia.
Adapun investasi digital lainnya dengan strategic partnership bersama Microsoft. Budi mengharapkan berkolaborasi dengan Microsfot ini dapat meluncurkan produk digital sesuai kebutuhan pelanggan. Kemudian meciptakan proses internal yang efisien dan digitalisasi.
"Akselarasi Telkom bisa melayani customer kami dan partner lebih efisien,” ujar dia.
Advertisement