Sukses

SMBR Produksi Semen Ramah Lingkungan, Begini Perkembangannya

PT Semen Baturaja Tbk menyatakan pabrik semen dalam proses produksinya mempunyai potensi untuk mengolah bahan limbah maupun bahan-bahan alternatif lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) turut mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada 2020 dan 29 persen pada 2030. Sehubungan dengan itu, Perseroan memproduksi semen yang ramah lingkungan.

Direktur Pemasaran PT Semen Baturaja Tbk, Mukhamad Saifudin menuturkan, pabrik semen dalam proses produksinya mempunyai potensi untuk mengolah bahan limbah maupun bahan-bahan alternatif lainnya. Namun, hal itu juga tak lepas dari upaya tim produksi untuk mengeksekusinya.

“Program semen ramah lingkungan ini terus berlanjut dan sudah beberapa inisiatif sudah dilakukan oleh SMBR mulai dari efisiensi penggunaan power atau listrik sehingga kita bisa melihat indeks KWH per ton produk itu turun drastis saat ini,” kata dia dalam public expose live, Selasa (7/9/2021).

Selain itu juga ada efisiensi di bidang penggunaan bahan bakar atau panas. Sehingga indeks kalori per ton produk juga sangat efisien. Saifudin menambahkan, SMBR juga memanfaatkan limbah dari industri-industri di sekitar. Di mana perseroan memiliki potensi untuk berkontribusi mengurangi limbah tersebut.

“Artinya bahwa kita beroperasi dengan ramah lingkungan, lebih sustain, circular economy. Ada beberapa material limbah dari industri di sekitar kita yang bisa kita manfaatkan setelah melalui proses strategi dan sudah diimplementasikan saat ini,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Dua Sasaran

Dengan memanfaatkan limbah tersebut, ada dua sasaran yang secara paralel disasar oleh Perseroan. Pertama, Perseroan bisa membantu berkontribusi terhadap lingkungan hidup. Kemudian yang kedua dari efisiensi penggunaan clinker.

"Dengan mengurangi penggunaan clinker untuk produk semen yang sama dengan kualitas yang sama, maka sekaligus juga kita mengurangi bahan bakar. Karena untuk membuat clinker dibutuhkan bahan bakar maupun power," ujar Saifudin.

"Ada lagi yang ketiga di mana dengan penggunaan bahan bahan alternatif, baik itu untuk bahan bakar baku maupun bahan bakar. Dengan demikian maka emisi yang kita dihasilkan juga akan berkurang," ia menambahkan.

SMBR mendapatkan penghargaan industri hijau level lima atau tertinggi dari Kementerian Perindustrian. Sejak 2014 hingga saat ini tercarar sudah sebanyak tujuh kali. Tentunya itu merupakan pengakuan apresiasi dari pihak eksternal atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh SMBR dalam hal pengelolaan lingkungan.